Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Hari Turunnya Al Quran!

4 Juni 2018   23:34 Diperbarui: 4 Juni 2018   23:43 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang bosan membaca al-Quran? Yang ada setiap muslim rindu kembali membacanya, walaupun sekadar satu lembar atau dua lembar kalimat demi kalimat dalam kitab suci al-Quran.

Diakui maupun tidak, kemanapun manusia pergi, ke belahan dunia manapun dirinya berpijak, lantunan ayat-ayat suci al-Quran akan senantiasa sama, dibunyikan dalam bahasa Arab tak ada yang menggantikannya dengan terjemahan atau bahasa lokal. Akan lain jika kitab suci ini tidak diturunkan dalam bahasa Arab, karena bahasa ini sudah pasti jauh-jauh hari akan punah, tergilas bahasa lain yang cenderung hegemonik karena penguasaan atas budaya. Untungnya, al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, sehingga bahasa Arab menjadi terjaga, tak akan hilang dikooptasi bahasa lain yang masuk melalui berbagai macam asimilasi budaya.

Selamat atas hari diturunkannya al-Quran, pada suatu malam di bulan Ramadan yang mulia kepada pribadi sempurna bernama Muhammad. Kalam Tuhan ini dibawa oleh utusan khusus Tuhan bernama Jibril ke Baitul Izzah sebelum kemudian diturunkan ke dunia melalui lisan seorang manusia agung, Muhammad bin Abdullah. 

Disaat gunung-gunung takut untuk menerima al-Quran karena kedahsyatannya, Muhammad dengan lapang dada menerima ayat demi ayat melalui serangkaan peristiwa yang tak jarang membuat jiwa Nabi Muhammad terguncang. Suara lonceng yang gemerisik dan memekakkan telinga, atau rasa dingin yang teramat sangat seringkali dialami Nabi ketika ayat-ayat suci itu disampaikan oleh Jibril.

Puasa Ramadan merupakan peringatan atas peristiwa diturunkannya al-Quran agar setiap muslim mampu mengingat, meresapi, dan meneladani setiap ajaran agung yang ada di setiap ayatnya. Membacanya merupakan ibadah, terlebih jika memahami, mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya kepada orang lain. 

Al-Quran dengan demikian tanda (ayat) yang dapat menuntun kita ke jalan yang lurus, bahkan mengungkap rahasia-rahasia kehidupan di seluruh alam raya. "Al-Quran itu ada dalam dada", demikian ungkap Syekh Siti Jenar, sehingga yang terpenting bagaimana kitab suci ini melekat dalam pribadi setiap insan, bukan sekadar yang tertera dan dibaca pada setiap mushaf-nya. Selamat Nuzulul Quran!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun