Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik Dagang Kaos

30 April 2018   16:13 Diperbarui: 1 Mei 2018   04:43 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kompas.com/Yohanes D. N

Satu hal, bahwa politik adalah kompetisi yang sehat, jujur, dan mengedepankan "persamaan" bukan memperlebar jurang perbedaan yang pada akhirnya hanya menjadi pembenci, pencaci, atau pengintimidasi yang jauh dari nilai-nilai kebaikan politik itu sendiri. Jika politik adalah "siasat" maka bersiasatlah untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat melalui berbagai program kerja yang mampu meningkatkan kemanfaatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Politik dagang kaos, pada akhirnya hanya ramai dipakai pada momen kontestasi politik, dan dicampakkan ketika kontestasi usai, tanpa menyerap nilai-nilai kebaikan dan kemanfaatan didalamnya, kecuali sekadar propaganda yang belum jelas kepada siapa arah dukungannya. 

Tapi, bagi saya tetap menarik, karena disinilah sebuah dinamika politik: ada yang jualan kaos, penyuka kaos, penyuka tagar, pencinta meme, yang keseluruhannya gandrung akan simbolisasi tak peduli soal substansi yang justru lebih dahsyat dari sekadar simbol. Saya kira, kita-pun pada akhirnya mampu menilai, politik macam apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh para "penyuka" kaos model ini yang ramai memenuhi ruang-ruang publik yang seharusnya steril dari konteks politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun