Diakui maupun tidak, demi memuluskan langkah dirinya pada ajang kontestasi politik nasional, banyak momen-momen tertentu yang kemudian "dipolitisasi" bahkan kadang tanpa disadari sedikitipun. Keberadaannya beberapa waktu yang lalu di Jawa Barat dan satu mobil dengan salah satu cucu tokoh kharismatis NU, Uu Ruzhanul Ulum, tak bisa dimankai secara biasa saja.
Reshuffle kabinet Jilid 3 yang beberapa hari lalu terjadi di pemerintahan Jokowi, hampir dipastikan lebih mempertimbangkan aspek soal komposisi yang dapat berdampak terhadap elektoral sekaligus non-elektoral dirinya menghadapi Pilpres mendatang. Atraksi politiknya seperti fenomena "sedekah": memberi banyak ruang, memberikan apa yang dia miliki---termasuk akses kekuasaan politiknya---dengan mengharap "pahala" dukungan dari beberapa pihak agar memperoleh dukungan pada ajang Pilpres mendatang.Â
Jika dalam tradisi Jawa ada "sedekah laut" yang mengharap agar laut lebih banyak menghasilkan sumber dayanya, maka, Jokowi seperti menjalankan praktik "sedekah politik", mengharapkan nanti di perhelatan kontestasi, menuai dukungan berlimpah kepadanya. Inilah tahun politik yang penuh dinamika dan intrik!