Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Solidaritas Palestina di Antara Aksi dan Diplomasi

16 Desember 2017   16:45 Diperbarui: 17 Desember 2017   04:30 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya melihat, sulit mengukur kekuatan, mana yang lebih berhasil: aksi ataukah diplomasi? Sebab, keduanya sama-sama memiliki kekuatan "penekan" untuk mempengaruhi sebuah peristiwa. 

Hasil pertemuan negara-negara mayoritas muslim dunia yang tergabung dalam OKI, pun melakukan jalur diplomasi untuk "menolak" tegas kebijakan sepihak Presiden Trump yang menjadikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel. 

Namun, sejauh ini, apakah keputusan OKI ini cukup kuat berpengaruh pada perubahan kebijakan Trump? Wallahu a'lam. Melihat dari soal diplomasi yang tak juga berpengaruh, maka jalur aksi nampaknya bisa lebih menyadarkan Trump akan bahaya kemanusiaan, karena keputusannya jelas melanggar proses perdamaian Israel-Palestina.

Sejauh ini, bentuk solidaritas terhadap suatu peristiwa kemanusiaan, tidak melalu harus dilakukan melalui serangkaian aksi ataupun diplomasi. Terkadang aksi dan diplomasi pada akhirnya hanya mengetuk hati pribadi manusia yang seringkali tak pernah terketuk. 

Cara lain dari keduanya tentu saja doa, mengetuk pintu langit dan memohonkan kehadirat Tuhan, agar hati manusia ciptaan-Nya, mampu berubah menjadi lebih baik dan lurus. 

Sebagai muslim, saya meyakini, doa dengan ketulusan dan keikhlasan yang dilakukan secara bersama-sama, mampu berdampak lebih positif untuk dapat "merubah" hal apapun sesuai yang kita harapkan. Saya teringat doa qunut yang dibaca di setiap shalat Subuh, "wa qina birahmatika syarra maa qadlait" (dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari segala kejahatan yang telah Engkau tentukan). 

Berdoalah, semoga Trump mencabut keputusannya dan mendukung proses perdamaian bagi kemerdekaan bangsa Palestina.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun