Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

La Nyalla di Tengah Gempuran Politik Muslim "Tradisionalis"

30 Oktober 2017   12:57 Diperbarui: 30 Oktober 2017   15:49 3325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit untuk tidak mengatakan, bahwa parpol pada akhirnya kehilangan ideologi rasionalitas politiknya dan lebih memilih jalan tradisional, melalui pendekatan-pendekatan politik berdasarkan kesamaan ideologis, bukan kesamaan platform maupun program kerja. Padahal, tanpa melihat pada kesamaan ideologis, parpol yang memiliki basis keagamaan---baik itu yang bersifat tradisionalis maupun modernis---dapat saja melakukan koalisi mengusung salah satu kandidat yang memiliki pengalaman dan track record yang baik dalam masalah kepolitikan. 

Tetapi, karena atas dasar perbedaan "ideologis" beberapa parpol sepertinya enggan melakukan koalisi dan lebih memilih membuat "poros baru" meskipun tak mengusung kadernya sendiri. Jadi, tinggal kita tunggu bagaimana La Nyalla mampu membuat terobosan di tengah dominasi politik kelompok "muslim tradisionalis" karena dirinya benar-benar berada dalam lingkaran kekuatan politik kelompok "muslim modernis".  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun