Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Poligami di Antara Darurat Kemanusiaan dan Hedonisme

12 Oktober 2017   11:28 Diperbarui: 12 Oktober 2017   23:00 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Poligami bukan syariat Islam---sebagaimana saya sepakat dengan Muhammad Thaha---ketika melihat pada konteks historis diturunkannya ayat "kebolehan" berpoligami dalam Al-Quran. Lagipula, praktik poligami masa lampau justru identik dengan raja-raja atau tokoh-tokoh masyarakat yang identik dengan nuansa kesenangan duniawi, sedikit sekali mereka mempraktekkannya dalam tataran sebuah keadilan yang berdampak pada sisi lain kemanusiaan. Juga perlu diingat, Nabi Muhammad selama 25 tahun tetap tidak berpoligami, hingga istri pertamanya, Khadijah kemudian wafat. Seandainya Khadijah tetap ada, maka dipastikan Nabi Muhammad tidak akan berpoligami.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun