Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kurban dan Sedekah Sosial

31 Agustus 2017   10:39 Diperbarui: 31 Agustus 2017   23:15 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, wajar ketika Rasulullah menganggap bahwa "haji mabrur" itu identitas tertinggi yang disematkan kepada seorang muslim, bukan karena ia selesai melaksanakan ritual haji, tetapi kata "mabrur" sejatinya mengandung kesempurnaan dari seluruh rukun Islam yang terpenuhi dengan baik. Kata "mabrur" yang terambil dari kata "birr" bermakna kebajikan yang lekat dengan kegiatan-kegiatan sosial.

Berkurban pada hari raya Idul Adha, bukan semata-mata karena seseorang "mampu" berkurban, tetapi ada keinginan yang kuat dalam dirinya agar bisa lebih dekat dengan Tuhannya dan sekaligus lebih dekat dengan sesamanya. Kurban adalah "dekat", menyatunya seseorang dalam ranah fisik dan metafisik, keseimbangan (equilibrium) antara kemanusiaan dan ketuhanan. Kurban justru akan kehilangan maknanya jika sekadar memenuhi tuntutan sosial dan rugi jika identitas sosialnya dipermalukan karena tidak berkurban. 

Keingingan berkurban jelas, karena ini adalah sarana pendekatan dirinya dengan Tuhan dan juga sesama manusia. Dirinya "bersedekah" kepada Tuhan dan sekaligus sedekah sosial yang akan merekatkan ikatan-ikatan sosial. Berkurbanlah, atas rasa syukur kepada nikmat Tuhan yang ditunjukkan dengan membangun ikatan sosial secara lebih baik. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun