Partai ini malah pernah pecah, memiliki dualisme kepemimpinan antara kubu Ancol yang dipimpin oleh Agung Laksono dan kubu Bali oleh Aburizal Bakri. Saya kira, benih-benih konflik internal ini bisa saja kembali tumbuh, jika suara akar rumput terlampau banyak yang diabaikan. Namun bisa jadi, upaya KPK "menggebuk" DPR lewat Setnov, tak menutup kemungkinan akan mengevaluasi keberadaan Golkar di partai koalisi pemerintahan. Mungkinkah setelah ini, Golkar juga "menggebuk" pihak lain? Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H