Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kasus Hermansyah dan Kegilaan Baru "Terorisme"

9 Juli 2017   22:23 Diperbarui: 11 Juli 2017   17:43 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Huffington Post UK

Belum usai kita oleh persoalan terorisme dalam bentuk peledakan bom, kita hampir tiap hari selalu dihadapkan oleh aksi-aksi teror yang terus mengancam jiwa seluruh warga negara. Terlepas dari motif dan latar belakang aksi terorisme di belakang kasus Hemansyah, kita seakan sedang dihadapkan oleh situasi mencekam yang bisa saja suatu saat aksi teror yang menimpa Hermansyah justru menimpa diri kita sendiri.

Memang tidak semestinya kasus yang menimpa pakar IT ITB ini kemudian dengan mudah dihubung-hubungkan dengan dirinya yang sedang "membela" kasus yang menjerat Rizieq Shihab. Kita sepenuhnya masih terus menjaga kepercayaan yang penuh kepada aparat kepolisian untuk dengan cepat mengungkap apa motif sebenarnya yang dilakukan para "teroris" ini di jalanan dengan melukai Hermansyah. Aparat harus bersikap tegas dan juga transparan, agar kasus ini tidak menjadi liar di tengah euforia masyarakat yang cenderung "emosian" belakangan ini. 

Keberadaan aparat berwenang diakui sedang mengalami penurunan tingkat kepercayaan dari masyarakat akibat berbagai kasus yang "kurang transparan" dalam hal penanganannya. Kecurigaan publik yang begitu besar terhadap aparat kepolisian karena dituduh seringkali membuat "rekayasa" dalam banyak kasus hukum, sudah seharusnya ditepis dan dibuatkan narasi tandingan yang lebih obyektif dan transparan sehingga timbul kepercayaan yang besar dari masyarakat.

Membiarkan sebuah kasus terlalu lama tak ada kejelasan, justru akan menambah kuat keraguan publik terhadap kinerja aparat keamanan yang dianggap tidak profesional. Slogan "biarkan aparat bekerja" jangan sampai hanya semacam isapan jempol yang pada akhirnya tak pernah menguak secara terang benderang kasus-kasus terorisme yang menghantui masyarakat. Profesionalisme jelas tumbuh dari netralitas dan keberpihakan aparat kepada "kebenaran" dan "kejujuran", bukan karena ada "arahan" apalagi "tekanan" dari pihak lain. 

Sudah saatnya, aparat bangkit menyelesaikan seluruh kasus terorisme tanpa tebang pilih, karena terorisme jelas segala upaya apapun yang membuat orang lain ketakutan dan terancam jiwanya, terlebih nyata-nyata dilakukan dengan cara kekerasan. Jangan sampai kengerian publik terus bertambah dengan maraknya aksi-aksi teror yang datang silih berganti hampir setiap waktu. Berbuatlah yang terbaik untuk negeri ini, karena aksi teror jelas buruk dan sangat buruk yang semestinya terus dilawan dan dilawan, bukan dibiarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun