Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ahmadiyah dan Nestapa Beribadah di Balik SKB Tiga Menteri

6 Juni 2017   11:30 Diperbarui: 7 Juni 2017   00:43 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para jemaah Ahmadiyah yang terdiri atas 11 orang pria dan dua orang perempuan melaksanakan shalat jumat berjamaah di tengah jalan karena masjid disegel. Sumber gambar: Dwi Rizki | watakota.tribunnews.com

Di sisi lain, kenyataan terjadinya penyimpangan dalam agama, jelas meresahkan warga negara lainnya yang juga harus dilindungi, agar mereka tidak bertindak dengan cara mereka sendiri menyelesaikan penyimpangan yang ada. Disinilah saya kira, perlu dibangun dialog terus menerus dengan melibatkan seluruh unsur dalam masyarakat, terutama menangkal berbagai penyimpangan ajaran agama yang kerap kali terjadi pembiaran, lalu setelah membesar dan menjadi ancaman bagi masyarakat, baru kemudian dilakukan penyelesaian.

Kasus Ahmadiyah yang nasibnya tak jelas, beribadah semakin susah, bahkan kerapkali mengalami intimidasi, jangan sampai nestapanya sama dengan kaum Syiah Sampang yang hingga kini masih hidup di pengungsian. Persoalan-persoalan penyimpangan agama yang banyak terjadi di Indonesia sudah seharusnya menjadi perhatian yang serius para penguasa. Hal ini seringkali menimbulkan rasa ketidakadilan dalam masyarakat, sehingga bisa saja melahirkan orang-orang yang merasa terpinggirkan dan mencari jalan keluar secara lebih ekstrem, seperti radikalisme atau terorisme. Bukankah agama selalu membawa pesan kebaikan dan kedamaian? Lalu kenapa selalu saja ada penyimpangan atas ajaran dan nilai-nilai luhurnya? Di sinilah keberadaan manusia yang selalu saja bersikap “melampaui batas” karena mereka putus asa dari kasih sayang yang Tuhan berikan.

Wallahu a'lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun