Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Mari Berpikir Waras untuk Pilkada Jakarta

18 April 2017   11:38 Diperbarui: 18 April 2017   21:27 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Kompas.com

“Memilih” seakan memiliki konsekuensi lebih jauh yang didasarkan pada keyakinan tanpa ada unsur paksaan didalamnya, sehingga “memilih” jelas berimplikasi pada kebebasan yang diekspresikan oleh seseorang. Dalam konteks keagamaan, “Iman” adalah cermin dari kebebasan paling tinggi yang diberikan kepada manusia dalam menentukan pilihan berdasarkan keyakinannya. Jika Tuhan-pun telah memberikan kebebasan kepada manusia soal keyakinannya, terlebih hanya soal pilihan politik yang lebih mudah dibangun berdasarkan argumentasi nalar yang sehat.

Memang sulit dipungkiri, bahwa momen Pilkada Jakarta tidak saja memiliki bobot orientasi politik yang bersifat lokal, tetapi telah menasional dan pada hal-hal tertentu justru melewati batas keduanya. Isu-isu besar sosial-politik, seperti sentimen keagamaan, etnisitas, toleransi bahkan jauh melampaui batas lokalitas wilayahnya menembus dan mengintervensi isu-isu besar sosial-politik di Manca Negara. 

Tidak berlebihan kiranya jika Indonesia justru dianggap sebagai negara yang memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa, sehingga tak luput dari skenario dunia internasional bagaimana agar bisa menjadi bagian penting dari negeri ini. Wajar saja, jika kemudian banyak isu-isu yang berkembang bahwa keberadaan seorang pemimpin politik—terlebih pemimpin Ibu Kota—di Indonesia tak luput dari eskalasi bangsa asing untuk menancapkan kepentingannya di Bumi Pertiwi ini. Isu-isu itu semakin menguat sehingga dipersepsikan beragam oleh publik, sehingga Pilkada Jakarta selalu menjadi bagian yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita tentu berharap, bahwa bangsa Indonesia yang sedemikian besar tidak menginginkan adanya intervensi apapun dari pihak asing, terlebih mereka yang hanya ingin menguasai aset-aset berharga yang telah memberikan kehidupan dan kesejahteraan bagi bangsa. Namun di sisi lain, kita juga harus mengedepankan kewarasan berpikir, bahwa tidak mungkin ada satupun anak bangsa yang rela aset-aset bangsa ini diberikan dengan “gratis” kepada pihak lain tanpa ada klausul kerjasama yang dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi rakyat. 

Pilkada Jakarta ini menjadi terasa penting karena seluruh isu besar dapat terkuak, kepura-puraan menjadi kenyataan, kekuatan ideologi menampakkan dirinya, bahkan seluruh “kejelekan” yang sejauh ini ditutupi justru menjadi terungkap. Di sinilah arti penting dari sebuah proses pembelajaran politik, di mana setiap orang mulai peduli betapa penting dan menentukannya arti memilih pemimpin yang akan menentukan nasib mereka jauh kedepan. Pilkada Jakarta dalam banyak hal meningkatkan literasi politik secara nasional, sehingga bangsa ini kedepan tidak akan mudah dibohongi atau dibodohi oleh kepentingan politik yang tak memihak kepada mereka.   

Wallahu a'lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun