Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Maraknya Kampanye Politik Jangka Pendek

20 Maret 2017   16:01 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:09 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyoal permasalahan spanduk provokatif, setelah diteliti lebih jauh lagi, bahwa spanduk yang berisi penolakan mensholatkan jenazah bagi yang memilih kandidat tertentu, justru dikrtitik oleh hampir semua kalangan agamawan, terutama tokoh-tokoh agama Islam, mulai dari ulama, pejabat publik bahkan hampir seluruh tokoh agama Islam ikut bersuara, bahwa spanduk seperti ini berisi ajakan yang “menyimpang” dan tidak didasari pembenaran dalam ajaran agama. 

Lalu jika demikian, apakah masih mungkin jika spanduk provokatif ini dibuat untuk mengangkat isu agama sebagai pembenaran dalam hal pilihan politik? Atau jangan-jangan spanduk provokatif ini sengaja dibuat oleh sebuah “kekuatan besar” yang sengaja “menggembosi” salah satu kandidat agar dianggap sebagai bagian dari kelompok Islam “garis keras” sehingga distigmatisasi negatif oleh kelompok Islam moderat. Disini saya kira, perlunya keseriusan aparat untuk mengungkap sebenarnya siapa dalang dibalik aksi “black campaign” yang justru menggunakan isu agama untuk politik.

Jujur saja, spanduk bernada provokatif yang di pasang di tempat ibadah umat muslim, tidak saja merusak toleransi antarsesama muslim, tetapi justru “merusak” citra Islam secara keseluruhan dalam eskalasi lebih besar, dimana Islam dianggap sebagai agama yang ajaran-ajarannya yang menyebarkan kebencian kepada sesama umatnya, melalui serangkaian tuduhan yang menyakitkan, seperti menganggap orang-orang yang berbeda pilihan politik dicap sebagai “kafir”, “munafiq” atau “fasiq” yang dalam tradisi Islam justru dianggap sebagai kelompok musuh yang telah merusak sendi-sendi keagamaan. 

Saya kira, mengungkap siapa dibalik mereka yang sengaja membuat dan memasang spanduk provokatif ini adalah sangat penting, karena disamping mereka berkampanye untuk kandidat tertentu, justru sangat meresahkan umat muslim yang ada di Jakarta. Persoalannya, yakin aparat mampu menguak sang provokator atau tidak?

Wallahu a’lam bisshawab   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun