Saya mungkin sependapat dengan beberapa orang lainnya yang menganggap bahwa situs Mbah Priok adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya sebagai bukti sejarah bahwa disitu telah disemayamkan seorang ulama besar Betawi yang berjasa terhadap umat Islam. Walaupun mungkin, bahwa kebenaran mengenai apakah jasad Mbah Priok memang disemayamkan di situs tersebut masih tetap menundang tandatanya besar.Â
Hal ini didasarkan pada informasi yang merujuk surat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta pada 10 Februari 2009 bahwa jasad Mbah Priok dipindahkan pada 21 Agustus 1997 dan sebagian jasad yang lain telah dibawa ke luar kota oleh para ahli warisnya. Lalu, dengan demikian, sebenarnya situs Mbah Priok merepresentasikan siapa? Ini merupakan wilayah kajian sejarah jika memang harus diungkap sebenar-benarnya.
Wallahu a’lam bisshawab Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H