Tradisi dialogis ini tetap terjaga sehingga pemikiran Islam semakin dinamis dan menemukan ruang kebebasan berpendapatnya sesuai dengan persepsi kebenaran yang dibawa oleh masing-masing. Saya kira, jadikanlah ruang sosial-politik ini sebagai wacana besar dialogis dalam rangka berupaya mencari kebenaran, bukan menutup setiap upaya ijtihad atau mempersepsikan pihak lain salah. Upaya mencari kebenaran pada akhirnya tetap memiliki “nilai” dimata Tuhan meskipun dipersepsikan salah oleh manusia, ini karena manusia memiliki keterbatasan nalar dan kemampuan yang dimilikinya.
Wallahu a'lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H