Sudah seharusnya kita membuat gerakan sosial yang lebih membudayakan kecendekiawanan, bukan kepicikan yang justru mengganggu harmonisasi kehidupan umat. Kritik, saya kira boleh-boleh saja, selama mengkritik merupakan solusi untuk sesuatu yang lebih baik, bukan justru mengharapkan kehancuran atau menebarkan kebencian terhadap sesuatu yang kita kritik tersebut. Tidak ada di dunia ini yang kebal terhadap kritik, dalam iklim demokrasi kritik justru diperlukan sebagai “penyeimbang” terhadap dua kutub yang cenderung berseberangan. Semoga kritik yang sejauh ini dialamatkan publik kepada MUI semakin memberikan semangat kepadanya untuk selalu mengedepankan produk-produk pemikiran yang lebih “ijtihadi” dan bersifat kecendekiaan sehingga dapat memenuhi dan memberikan pencerahan seluruh keinginan umat Islam.
Wallahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H