Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MUI Antara Keulamaan dan Kecendekiaan

18 Oktober 2016   15:50 Diperbarui: 18 Oktober 2016   16:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah seharusnya kita membuat gerakan sosial yang lebih membudayakan kecendekiawanan, bukan kepicikan yang justru mengganggu harmonisasi kehidupan umat. Kritik, saya kira boleh-boleh saja, selama mengkritik merupakan solusi untuk sesuatu yang lebih baik, bukan justru mengharapkan kehancuran atau menebarkan kebencian terhadap sesuatu yang kita kritik tersebut. Tidak ada di dunia ini yang kebal terhadap kritik, dalam iklim demokrasi kritik justru diperlukan sebagai “penyeimbang” terhadap dua kutub yang cenderung berseberangan. Semoga kritik yang sejauh ini dialamatkan publik kepada MUI semakin memberikan semangat kepadanya untuk selalu mengedepankan produk-produk pemikiran yang lebih “ijtihadi” dan bersifat kecendekiaan sehingga dapat memenuhi dan memberikan pencerahan seluruh keinginan umat Islam.

Wallahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun