Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

“Deal Trade Off” antara Indonesia - Filipina

8 September 2016   12:05 Diperbarui: 8 September 2016   20:10 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Jemaah haji mengeliling Ka’bah di Mekkah, Saudi Arabia. (Associated Press/Mosa'ab Elshamy)

Anehnya, proses perjalanan jamaah haji ilegal ini hampir tak bisa tersentuh oleh aparat karena terbukti beberapa kali lolos dan terus terulang setiap tahun, bahkan pernyataan terbaru dari Kemenkumham soal adanya jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui jalur Filipina sudah terdeteksi lebih dari 500 orang.

Saya kira, ini keprihatinan kita semua, soal bagaimana tentunya pemerintah Indonesia dapat mengupayakan agar kuota haji Indonesia mencukupi sehingga kasus-kasus haji ilegal dapat diatasi. Kasus terkuaknya haji ilegal yang menggunakan kuota haji negara lain tidak hanya merugikan jamaah haji sendiri, tetapi justru merugikan negara terutama soal citra bangsa ini di hadapan bangsa asing.

Saya malah berasumsi, jika memang begitu mudahnya jalur ilegal didapat oleh para biro haji nakal, dikhawatirkan justru memang mendapat sokongan kuat dari oknum aparat terkait berbagai hal yang berurusan dengan soal kegiatan pelaksanaan haji ini. Jika memang kemudian terdapat hal yang merugikan negara, ini bisa dianggap sebagai perbuatan “korupsi” yang harus diungkap secara jelas kepada publik.

Persoalan haji ilegal yang mulai terkuak tahun ini justru sedikit banyak memperlihatkan lemahnya wibawa negara ini di hadapan negara asing. Bagaimana tidak, persoalan kuota haji yang belum lagi mendapat respons dari Otoritas Arab Saudi ditambah oleh penggunaan paspor ilegal haji melalui negara lain semakin menunjukkan betapa tidak wibawanya negeri ini.

Apalagi kemudian negara harus memberikan deal-deal tertentu dengan negara lain yang bisa saja  mendikte negara kita ini untuk tunduk kepada negara asing. Semoga jikapun ada deal-deal politik yang harus dilakukan, tentu akan memberikan kebaikan untuk bangsa kita sendiri.

Wallahu a’lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun