Mohon tunggu...
Syahira Isnaeni Dewi
Syahira Isnaeni Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Budaya Sejak Dini, Mahasiswa KKN Hidupkan Kembali Budaya Mendongeng di Kalangan Anak-Anak

15 Agustus 2023   01:54 Diperbarui: 15 Agustus 2023   02:20 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Kamis (3/08/2023), sebuah program kerja KKN yang bertajuk "Membangkitkan Kesadaran Budaya Anak-Anak melalui Kegiatan Mendongeng" telah sukses dilaksanakan di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Acara tersebut berlangsung di TK Boedi Utomo, yang terletak di Dukuh Banjaran, Teloyo, yang mana mayoritas muridnya merupakan anak-anak Desa Teloyo itu sendiri. Kegiatan ini  memiliki tujuan utama untuk mengenalkan anak-anak usia dini dengan nilai-nilai budaya melalui dongeng, serta memberikan pemahaman tentang bahaya perundungan/bullying melalui pendekatan yang menarik dan interaktif.

Acara dimulai dengan rangkaian pemanasan fisik dalam bentuk senam, dilanjutkan dengan latihan membaca, yang merupakan kegiatan rutin bagi anak-anak sebelum memulai pembelajaran setiap pagi. Pemanasan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang aktif dan bersemangat sebelum memasuki inti acara.

Setelah pemanasan selesai, acara inti dimulai dengan memperkenalkan konsep dongeng kepada para peserta, yang terdiri dari anak-anak usia 4-7 tahun. Para peserta diajak untuk memahami arti dan manfaat dari mendengarkan cerita-cerita yang berasal dari budaya lokal. Beberapa cerita rakyat juga dihadirkan untuk memberikan gambaran tentang warisan budaya yang kaya dan beragam.

Pengantar: Mahasiswa KKN Undip, Mahadevi Z. W. memperkenalkan konsep dongeng dan cerita rakyat kepada anak-anak TK, Kamis (03/08/2023). (Dok. Pribadi)
Pengantar: Mahasiswa KKN Undip, Mahadevi Z. W. memperkenalkan konsep dongeng dan cerita rakyat kepada anak-anak TK, Kamis (03/08/2023). (Dok. Pribadi)

Tidak hanya itu, para peserta juga disuguhkan dengan salah satu cerita rakyat yang sudah tidak asing lagi yaitu "Bawang Merah Bawang Putih." Cerita ini dipilih dengan tujuan mendemonstrasikan bahaya dari tindakan perundungan atau bullying, dan bagaimana akibat dari tindakan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Cerita ini disampaikan dengan cara yang menarik dan interaktif, menggunakan alat peraga yang mendukung agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

PROSES MENDONGENG: Respon positif anak-anak yang tampak antusias dan interaktif dengan para fasilitator, Kamis (03/08/2023). (Dok. Pribadi)
PROSES MENDONGENG: Respon positif anak-anak yang tampak antusias dan interaktif dengan para fasilitator, Kamis (03/08/2023). (Dok. Pribadi)

Di dalam proses mendongeng, partisipasi aktif dari anak-anak ditingkatkan melalui diskusi dan pertanyaan-pertanyaan singkat. Ini memungkinkan mereka untuk meresapi nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita, sekaligus memberi ruang untuk mereka berbagi pemikiran dan perasaan.

Program KKN ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran budaya pada anak-anak, sehingga mereka dapat memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat mereka. Dengan mendongengkan cerita-cerita tradisional, anak-anak diharapkan dapat lebih terhubung dengan akar budaya mereka.

Setelah acara selesai, para peserta diberikan waktu untuk berinteraksi dan bermain bersama, yang membantu mempererat hubungan antara peserta, fasilitator, dan lingkungan sekitar.

Program KKN ini bukan hanya memberikan manfaat pendidikan budaya dan sosial kepada anak-anak, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para peserta dan fasilitator untuk saling belajar dan bertumbuh. Diharapkan, pesan-pesan yang disampaikan dalam acara ini dapat terus membekas dalam pikiran dan hati anak-anak, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih sadar dan berempati terhadap budaya serta lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun