Akumulasi dari perhatian dan rasa keingintahuan masyarakat, teknologi pendukung studi spesies ini yang terus berkembang, serta banyaknya ditemukan spesimen setiap beberapa tahun, dapat menjadi titik turnover untuk mulai memperhatikan konservasi biodiversitas hewan laut secara global. Sisi lain dari antusiasme untuk meneliti spesimen A. dux, yang umumnya masih berkualitas rendah, kurang terpreservasi dengan baik, dan tidak hidup. adalah kesalahan penamaan spesies, akibat adanya perbedaan-perbedaan kecil terkait morfologi dan distribusi spesies yang berbeda-beda.Â
Metode sequence alignment dari 43 spesimen dengan dugaan terdiri dari spesies Architheutis yang berbeda-beda dilakukan menggunakan genom dari mitokondria, dan didapatkan bahwa seluruh spesimen masih merupakan A. dux. Tantangan untuk memahami spesies unik ini, dengan masih banyaknya misteri yang mengitarinya, adalah untuk mengevaluasi studi-studi yang telah dilakukan serta memperbaikinya, dan terus mengedukasikan masyarakat akan fakta-faktanya secara saintifik.
Daftar Acuan
Guerra, A., A.F. González, S. Pascual & E.G. Dawe. 2011. The giant squid Architeuthis: An emblematic invertebrate that can represent concern for the conservation of marine biodiversity. Biological Conservation: 1-29 hlm.
Romanov, E.V., S. Jaquement & L. Puetz. 2018. A giant squid (Architeuthis dux) off reunion island, western indian ocean: the greatest giant ever?. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom 98(8): 2087-2093 hlm.
Roper, C.F.E., H. Judkins, N.A. Voss, E. Shea, E. Dawe, D. Ingrao, P.L. Rothman & I.H. Roper. 2015. A compilation of recent records of the giant squid, Architeuthis dux (Steenstrup, 1857) (Cephalopoda) from the western north atlantic ocean, newfoundland to the gulf of mexico. Amer. Malac. Bull. 33(1): 78-88 hlm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H