Desa Tegalsari, Wonosobo (28/07) -- Seperti yang kita semua sudah ketahui saat ini masyarakat sedang di hebohkan dengan sebuah virus baru yang menyebar di hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, yaitu virus Covid-19. Dengan adanya pandemi Covid-19, masyarakat akhirnya dituntut untuk bisa berdamai dengan berbagai perubahan yang terjadi di segala aspek. Masyarakat menjadi takut dan sulit untuk melakukan aktifitas seperti biasa. Ekonomi masyarakat pun terhambat karena minimnya akses keluar rumah. Bahkan banyak perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk memberhentikan pegawai karena pandemi. Selain itu, peraturan yang dibuat pemerintah untuk selalu berada dirumah dan mengurangi aktifitas diluar tak jarang membuat masyarakat merasa bosan, bingung, dan tertekan. Semua hal yang dirasakan masyarakat selama pandemi tersebut tak jarang membuat mereka merasakan stres. Begitupun yang dirasakan oleh masyarakat yang ada di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan proses asesmen berupa wawancara yang telah saya lakukan terhadap masyarakat di Desa Tegalsari, banyak yang merasa stres terhadap perubahan yang terjadi selama pandemi seperti kurangnya pemasukan, minimnya kunjungan masyarakat ke tempat wisata di Desa Tegalsari hingga belum terbiasa dengan berbagai perubahan dan peraturan baru yang harus dilaksanakan.
Sebenarnya apa itu Stres? Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Stres merupakan suatu reaksi fisik maupun emosional yang muncul sebagai akibat dari perubahan lingkungan sehingga mengharuskan seseorang untuk menyesuaikan diri. Stres sebenarnya adalah reaksi normal yang bisa dirasakan seseorang apalagi di masa pandemi yang banyak perubahan seperti ini, namun apabila dibiarkan dapat mengganggu kesehatan kita. Oleh karena itu, Syahifa Madanina sebagai Mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Tegalsari merancang sebuah psikoedukasi mengenai strategi manajemen stres selama pandemi Covid-19 agar masyarakat mengetahui langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mulai merasakan stres.
Psikoedukasi strategi manajemen stres selama Covid-19 ini dilakukan dengan media poster dan selebaran yang dibagikan kepada masyarakat sekitar Desa Tegalsari. Pemasangan poster dilakukan di berbagai titik strategis yang ada di Desa Tegalsari, diantaranya adalah sebuah warung yang cukup ramai di Dusun Pringapus, sebuah MI di Dusun Kandangan, Papan Informasi di Dusun Curug, dan Kantor Posyandu di Dusun Tegalsari. Keempat dusun tersebut merupakan dusun yang ada di Desa Tegalsari.Â
Selain memasang poster, dilaksanakan juga pemberian edukasi langsung menggunakan selebaran yang dibagikan ke masyarakat. Pemberian edukasi tersebut dilakukan dengan cara mendatangi titik-titik penting tempat masyarakat biasa berkumpul seperti warung-warung, tempat wisata, masjid, dan lain sebagainya. Disana mahasiswa berbincang langsung dengan masyarakat dan memberikan penjelasan mengenai tips yang bisa dilakukan untuk bisa memanajemen stres yang mungkin dirasakan. Pada saat pelaksanaan, masyarakat sangat antusias untuk mendengarkan penjelasan yang diberikan. Masyarakat juga berterimakasih karena materi yang disampaikan sangat membantu kondisi mereka saat ini.Â
Dengan dilaksanakannya psikoedukasi strategi manajemen stres selama pandemi Covid-19 ini diharapkan masyarakat di Desa Tegalsari tidak hanya menjaga kesehatan fisiknya saja namun juga lebih aware dengan kesehatan psikisnya. Sesuai dengan ungkapan "Mens sana in corpore sano" yang berarti didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Oleh karena itu kita semua harus bisa menjaga keseimbangan kesehatan baik fisik maupun psikis.
Penulis: Syahifa Madanina, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021
Dosen Pembimbing: Roro Isyawati P.G.S.IP,M.IP.
Referensi:
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/apakah-yang-dimaksud-stres-itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H