Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Predatory Pricing, Senjata Mematikan di Dunia e-Marketplace

30 Januari 2025   10:04 Diperbarui: 30 Januari 2025   10:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi predatory pricing di e-marketplace. (Sumber: Freepik.com)

Tantangan terbesar dalam menangani predatory pricing di e-marketplace bukan hanya masalah regulasi, tetapi juga bagaimana cara berpikir kita terhadap persaingan bisnis digital. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, persaingan tidak lagi hanya terjadi di antara dua perusahaan, tetapi antara ekosistem bisnis yang saling berkaitan. Jika regulasi dan kebijakan tidak segera menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, maka bukan tidak mungkin ekosistem bisnis digital Indonesia akan dikuasai oleh segelintir pemain saja.

Akhirnya, pertanyaan besar yang harus kita renungkan adalah sejauh mana kita ingin membiarkan harga murah menjadi satu-satunya faktor yang menentukan arah perkembangan pasar? Jika tidak ada intervensi yang jelas, maka predatory pricing akan tetap menjadi senjata utama bagi perusahaan besar untuk mengendalikan pasar, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di skala global. Regulasi yang lebih kuat, pengawasan yang lebih ketat, dan kesadaran konsumen yang lebih tinggi adalah tiga hal yang harus menjadi prioritas jika kita ingin menciptakan pasar digital yang benar-benar sehat dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun