Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Momentum Indeks Kemerdekaan Pers 2024

20 Januari 2025   09:40 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbandingan Era Orde Baru dan Kontemporer

Meskipun metode pengekangan berbeda, esensi kontrol terhadap kebebasan pers masih terasa. Pada era Orde Baru, pemerintah secara langsung memberedel media yang kritis. Saat ini, tekanan terhadap pers lebih halus namun tetap signifikan, seperti melalui tekanan ekonomi, hukum, dan kekerasan terhadap jurnalis.

***

Perjalanan kebebasan pers di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun telah terjadi reformasi signifikan sejak era Orde Baru, tantangan terhadap kebebasan pers masih nyata. Penurunan Indeks Kemerdekaan Pers pada tahun 2024 menjadi alarm bagi semua pemangku kepentingan untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi dan memajukan kebebasan pers.

Pemerintah perlu memastikan perlindungan hukum bagi jurnalis dan menindak tegas pelaku kekerasan terhadap insan pers. Media harus menjaga independensi dan integritas dalam pemberitaan, sementara masyarakat sipil diharapkan terus mendukung kebebasan pers sebagai pilar demokrasi yang sehat.

Tanpa komitmen bersama, kebebasan pers di Indonesia akan terus menghadapi ancaman, menghambat peran vital media dalam mengawasi kekuasaan dan menyuarakan kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun