Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Masa Kecil, Jejak Cinta

18 Januari 2025   23:19 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka saling memandang. Seolah potongan puzzle kehidupan mereka akhirnya bersatu. Takdir telah mempertemukan mereka lebih awal dari yang mereka bayangkan, meski mereka tak saling menyadarinya.

"Berarti, dulu kita pernah satu tempat, satu waktu, tanpa sadar. Tapi lihat sekarang, kita sudah di sini, bersama," kata Dalle sambil menggenggam tangan Salma.

Salma tersenyum, air mata bahagia mengalir di pipinya. "Kalau takdir sudah bicara, tidak ada yang bisa menghalanginya."

Malam itu, dengan latar suara deburan ombak dan lampu-lampu Losari yang berkilauan, mereka merasa lebih yakin bahwa cinta mereka adalah perjalanan yang telah digariskan. Di kota yang menyimpan jejak masa lalu mereka, mereka berjanji untuk menjaga kisah cinta itu hingga akhir waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun