Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan di Lereng Gunung Malabar

18 Januari 2025   21:07 Diperbarui: 18 Januari 2025   21:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan adat Sunda. (Dibuat dengan Bing AI Image Creator)

Tangis haru mengalir dari mata Naya dan keluarganya. Orang tua Naya pun memberikan restu mereka. Dalam tradisi Sunda yang penuh makna, lamaran itu diterima.

Beberapa bulan kemudian, mereka menikah dalam upacara adat Sunda sederhana di desa. Naya mengenakan kebaya putih dengan siger, sementara Damar mengenakan beskap Sunda. Di tengah hutan yang mereka cintai, mereka memulai hidup baru, saling mendukung dalam menjaga alam dan membuktikan bahwa cinta sejati adalah menerima dan bertahan bersama.

***

Siger adalah ciri khas dari busana pengantin adat Sunda. Siger merupakan aksesoris bagi pengantin wanita yang terlihat seperti mahkota. Pakaian pengantin Sunda Siger yaitu setelan kebaya brukat dengan paduan rok lilit batik dan dilengkapi dengan siger pada bagian kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun