Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Label Syariah: Antara Nilai, Etika dan Strategi Bisnis

16 Januari 2025   09:15 Diperbarui: 16 Januari 2025   09:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis syariah. (Sumber: Freepik.com)

Jika ditarik lebih jauh, diskusi ini mengarah pada sebuah pertanyaan mendasar: Apakah kita benar-benar memerlukan dikotomi antara bisnis syariah dan bisnis konvensional? Bukankah yang lebih penting adalah bagaimana bisnis dijalankan secara baik, adil, dan etis?

Memang, label syariah memiliki peran signifikan dalam memberikan identitas dan kepercayaan. Namun, pada akhirnya, bisnis yang baik adalah bisnis yang mengutamakan kepuasan pelanggan, kesejahteraan karyawan, dan dampak positif bagi masyarakat. Apakah itu diberi label syariah atau tidak, esensinya tetap sama.

Syariah sebagai Nilai, Bukan Sekadar Label

Label syariah adalah instrumen penting untuk menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip Islam dalam bisnis. Namun, label ini tidak boleh menjadi tujuan akhir. Yang lebih penting adalah bagaimana prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara nyata dalam operasional bisnis.

Baik bisnis milik Muslim maupun non-Muslim, selama mereka menjalankan praktik yang adil, transparan, dan sesuai dengan prinsip syariah, mereka layak mendapatkan pengakuan. Di sisi lain, otoritas pengawas harus memastikan bahwa label syariah tidak disalahgunakan sebagai alat pemasaran semata.

Mari kita fokus pada praktik bisnis yang baik, adil, dan membawa manfaat bagi semua pihak. Dengan atau tanpa label syariah, bisnis yang memegang teguh nilai-nilai ini akan selalu relevan dan dihormati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun