Masalahnya, ikan berlemak ini sering dihindari karena dianggap mahal. Tapi nggak perlu makan salmon impor, kok. Ikan kembung lokal juga punya omega-3, dan harganya nggak bikin dompet menjerit. Jadi, mulai sekarang, cintailah ikan lokal. Siapa tahu, cintamu pada ikan kembung bisa menyelamatkan mood sekaligus ekonomi nelayan.
Sayuran Hijau: Si Hijau yang Diremehkan
Bayam, kangkung, brokoli---mereka sering kali cuma jadi pelengkap di piring. Tapi tahukah kamu kalau sayuran hijau ini kaya akan folat dan vitamin B? Mereka membantu otak memproduksi dopamine, zat yang bikin kita merasa puas dan bahagia.
Tapi ya, makan sayuran hijau itu butuh kreativitas. Kalau cuma direbus dan dimakan polos, rasanya kayak hukuman masa kecil. Coba tambahkan bawang putih, sedikit saus tiram, atau goreng bersama telur. Mood kamu nggak cuma naik, tapi lidah juga ikutan bahagia.
Makanan Fermentasi: Yogurt dan Kimchi
Nah, ini dia pemain baru dalam dunia peningkat mood: makanan fermentasi. Yogurt, kimchi, tempe, sampai tape punya probiotik yang bikin usus kita sehat. Eh, usus yang sehat ternyata berkaitan dengan mood, lho! Ini yang disebut gut-brain axis. Jadi kalau kamu happy di perut, otakmu juga happy.
Cuma ingat, jangan kebanyakan makan tape kalau nggak mau kepala kamu pusing karena fermentasi yang terlalu "aktif." Konsumsi dengan bijak, dan nikmati manfaat probiotiknya.
Karbohidrat Kompleks: Sumber Energi Bahagia
Jangan takut sama karbohidrat, apalagi yang kompleks seperti oatmeal, quinoa, atau ubi. Karbohidrat ini membantu tubuh melepaskan serotonin secara perlahan, bikin mood stabil sepanjang hari. Tapi ya, jangan pakai alasan "ini buat serotonin" lalu ngemil martabak manis satu loyang. Itu beda cerita.
Kesimpulan yang (Mungkin) Nggak Penting-Penting Amat
Makanan itu lebih dari sekadar pengisi perut. Mereka punya kekuatan ajaib untuk mengubah suasana hati kita. Jadi, lain kali kalau kamu merasa dunia ini terlalu berat, coba buka kulkas dan cari makanan yang bisa bikin bahagia.
Tapi ingat, bahagia itu nggak cuma dari makanan. Tidur cukup, olahraga, dan ngobrol sama teman juga penting. Kalau semua itu gagal, ya... mungkin sudah waktunya konsultasi dengan ahlinya.
Terakhir, mari kita renungkan ini: kalau mood bisa diperbaiki dengan makanan, berarti setiap gigitan adalah langkah kecil menuju kebahagiaan. Jadi, ayo makan dengan senyuman, dan jangan lupa bahagia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H