Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengatur "Mood" dari Makanan

14 Januari 2025   07:48 Diperbarui: 14 Januari 2025   07:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sayur dan buah. (Sumber: Freepik.com)

Masalahnya, ikan berlemak ini sering dihindari karena dianggap mahal. Tapi nggak perlu makan salmon impor, kok. Ikan kembung lokal juga punya omega-3, dan harganya nggak bikin dompet menjerit. Jadi, mulai sekarang, cintailah ikan lokal. Siapa tahu, cintamu pada ikan kembung bisa menyelamatkan mood sekaligus ekonomi nelayan.

Brokoli. (Sumber: Freepik.com)
Brokoli. (Sumber: Freepik.com)

Sayuran Hijau: Si Hijau yang Diremehkan

Bayam, kangkung, brokoli---mereka sering kali cuma jadi pelengkap di piring. Tapi tahukah kamu kalau sayuran hijau ini kaya akan folat dan vitamin B? Mereka membantu otak memproduksi dopamine, zat yang bikin kita merasa puas dan bahagia.

Tapi ya, makan sayuran hijau itu butuh kreativitas. Kalau cuma direbus dan dimakan polos, rasanya kayak hukuman masa kecil. Coba tambahkan bawang putih, sedikit saus tiram, atau goreng bersama telur. Mood kamu nggak cuma naik, tapi lidah juga ikutan bahagia.

Yogurt. (Sumber: Freepik.com)
Yogurt. (Sumber: Freepik.com)

Makanan Fermentasi: Yogurt dan Kimchi

Nah, ini dia pemain baru dalam dunia peningkat mood: makanan fermentasi. Yogurt, kimchi, tempe, sampai tape punya probiotik yang bikin usus kita sehat. Eh, usus yang sehat ternyata berkaitan dengan mood, lho! Ini yang disebut gut-brain axis. Jadi kalau kamu happy di perut, otakmu juga happy.

Cuma ingat, jangan kebanyakan makan tape kalau nggak mau kepala kamu pusing karena fermentasi yang terlalu "aktif." Konsumsi dengan bijak, dan nikmati manfaat probiotiknya.

Oatmeal. (Sumber: Freepik.com)
Oatmeal. (Sumber: Freepik.com)

Karbohidrat Kompleks: Sumber Energi Bahagia

Jangan takut sama karbohidrat, apalagi yang kompleks seperti oatmeal, quinoa, atau ubi. Karbohidrat ini membantu tubuh melepaskan serotonin secara perlahan, bikin mood stabil sepanjang hari. Tapi ya, jangan pakai alasan "ini buat serotonin" lalu ngemil martabak manis satu loyang. Itu beda cerita.

Imbangi dengan olahraga. (Sumber: Freepik.com)
Imbangi dengan olahraga. (Sumber: Freepik.com)

Kesimpulan yang (Mungkin) Nggak Penting-Penting Amat

Makanan itu lebih dari sekadar pengisi perut. Mereka punya kekuatan ajaib untuk mengubah suasana hati kita. Jadi, lain kali kalau kamu merasa dunia ini terlalu berat, coba buka kulkas dan cari makanan yang bisa bikin bahagia.

Tapi ingat, bahagia itu nggak cuma dari makanan. Tidur cukup, olahraga, dan ngobrol sama teman juga penting. Kalau semua itu gagal, ya... mungkin sudah waktunya konsultasi dengan ahlinya.

Terakhir, mari kita renungkan ini: kalau mood bisa diperbaiki dengan makanan, berarti setiap gigitan adalah langkah kecil menuju kebahagiaan. Jadi, ayo makan dengan senyuman, dan jangan lupa bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun