Kehangatan di Tengah Dingin
Selain diskusi serius, momen santai juga terasa begitu hangat. Kami bercanda, berbagi cerita lucu tentang kehidupan di desa, dan menikmati suasana pegunungan. Mahasiswa bercerita bagaimana mereka belajar banyak hal baru selama tinggal di Desa Taji. Mulai dari memasak, beradaptasi dengan adat setempat, hingga membantu warga dalam berbagai kegiatan.
"Pak, di sini sinyal susah. Tapi justru itu bikin kami lebih sering ngobrol sama warga," kata salah satu mahasiswa. Mereka bahkan belajar memerah susu sapi dan memanen sayur. Saya tertawa mendengar cerita mereka yang mencoba membawa hasil panen ke pasar dengan mobil pickup, tapi malah nyasar ke desa sebelah.
Perjalanan Pulang: Tetap Seru
Pukul 15.00, saya diantar kembali ke kantor kecamatan. Perjalanan pulang ini terasa lebih santai, meski jalan tetap ekstrem. Saya merasa puas dan senang bisa menghabiskan waktu bersama mahasiswa yang luar biasa ini. Sampai di rumah pukul 17.00, saya langsung merenung: menjadi DPL memang bukan sekadar tugas, tapi juga pengalaman yang memberikan banyak pelajaran berharga.
Dua Minggu Lagi, Sampai Jumpa Lagi
Dua minggu lagi, saya akan kembali ke Desa Taji untuk menjemput mahasiswa KKN. Saya sudah tidak sabar melihat hasil laporan mereka dan mendengar cerita-cerita baru dari kehidupan di desa. Perjalanan kali ini mengajarkan saya bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya tentang membantu warga, tapi juga tentang belajar, berbagi, dan menikmati momen bersama.
Jadi, kalau Anda punya kesempatan menjadi DPL atau sekadar ingin menikmati kopi di lereng Gunung Bromo, jangan ragu untuk datang ke Desa Taji. Siapa tahu, Anda juga akan menemukan cerita-cerita seru yang tak terlupakan. Selamat berpetualang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H