Namun, meskipun terlihat seperti "mainan", Paten Sederhana tetap penting. Ini adalah langkah awal untuk membangun budaya inovasi di Indonesia. Ini adalah cara untuk mengatakan, "Hei, kita peduli dengan kreativitas, sekecil apa pun itu."
Masalahnya adalah bagaimana cara kita membuat Paten Sederhana ini benar-benar bermanfaat bagi para inovator. Berikut beberapa ide:
1. Edukasi Lebih Lanjut: Banyak inovator, terutama di UMKM, tidak tahu bagaimana cara memanfaatkan paten mereka. Pemerintah perlu mengadakan pelatihan atau seminar tentang cara mengkomersialkan invensi yang telah dipatenkan.
2. Subsidi dan Dukungan Hukum: Memberikan dukungan hukum kepada pemegang paten yang haknya dilanggar. Tidak semua orang punya sumber daya untuk membawa kasus ke pengadilan.
3. Promosi Kolaborasi: Membuka peluang kolaborasi antara pemegang Paten Sederhana dengan industri besar yang bisa membantu memproduksi dan mendistribusikan invensi tersebut secara massal.
Mainan atau Potensi Besar?
Apakah Paten Sederhana hanya mainan? Tidak juga. Apakah ia selevel dengan Paten Biasa? Jelas tidak. Tapi itulah intinya. Tidak semua orang perlu menjadi Einstein. Kadang, dunia hanya butuh seseorang yang bisa membuat gagang pintu lebih nyaman atau cangkir kopi yang tidak mudah tumpah.
Jadi, lain kali Anda merasa bahwa Paten Sederhana tidak hebat, pikirkan ini: Ada banyak hal kecil di sekitar kita yang membuat hidup lebih mudah. Dan siapa tahu, mungkin alat pel yang Anda buat hari ini bisa menjadi inspirasi bagi inovasi besar di masa depan.
Jadi, mari kita beri ruang bagi "paten sederhana" untuk bersinar. Lagipula, semua hal besar dimulai dari sesuatu yang kecil, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H