Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kenaikan PPN, Siapa Sebenarnya yang Diuntungkan?

2 Januari 2025   07:40 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:40 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan infrastruktur dari uang pajak (Sumber: Freepik/tawatchai07)

Pemerintah juga perlu melakukan pengawasan lebih ketat terhadap praktik-praktik tidak wajar di jalur distribusi. Misalnya, jika ditemukan distributor yang secara tidak sah menaikkan harga dengan dalih kenaikan PPN, sanksi tegas harus diberikan. Selain itu, pemerintah dapat memperluas cakupan edukasi tentang perpajakan untuk meningkatkan literasi pajak di masyarakat.

Kesimpulan

Efek domino kenaikan PPN tidak sepenuhnya disebabkan oleh pajak itu sendiri, melainkan oleh praktik-praktik "aji mumpung" di jalur distribusi dan kurangnya pemahaman publik tentang mekanisme PPN. Media dan pemerintah memiliki peran besar dalam memberikan edukasi dan informasi yang akurat kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat lebih kritis terhadap narasi yang menyesatkan, dan efek domino yang merugikan dapat diminimalisir.

Pada akhirnya, kenaikan PPN bukanlah isu yang harus disikapi dengan ketakutan atau kepanikan. Sebaliknya, ini adalah momen bagi masyarakat untuk belajar dan bertumbuh, memahami bagaimana sistem perpajakan bekerja, serta berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan kerja sama semua pihak, efek negatif dari kenaikan PPN dapat diatasi, sehingga tujuan pembangunan nasional tetap dapat tercapai tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun