Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Senja yang Retak

30 Desember 2024   06:15 Diperbarui: 30 Desember 2024   05:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cinta senja yang retak. (Sumber: Freepik.com)

Sastro menghela napas panjang. "Tidak ada yang sia-sia, Min. Tapi aku tidak bisa tinggal bersamamu lagi. Surat itu adalah batas terakhirku."

Di pengadilan agama Yogyakarta, Sastro dan Sumini duduk di kursi yang berbeda. Keduanya menunduk, tidak saling menatap. Hakim membaca dokumen mereka dengan hati-hati, sementara di luar, wartawan lokal dan warga yang penasaran menunggu perkembangan kasus ini. Sastro dan Sumini kini menjadi pasangan yang disebut-sebut akan memegang rekor perceraian tertua di Indonesia.

Namun, di tengah keheningan sidang, hanya ada kenangan yang berbicara di antara mereka. Kenangan tentang seorang pria muda yang jatuh cinta pada gadis di pasar malam. Kenangan tentang malam-malam panjang setelah anak-anak mereka lahir. Dan kenangan tentang perjuangan hidup yang kini terasa seperti bayangan yang perlahan memudar.

Mereka meninggalkan ruang sidang sebagai orang asing. Sebuah cinta yang bertahan selama 77 tahun akhirnya berakhir karena rahasia masa lalu yang tak pernah benar-benar terhapus. Senja itu, bagi Sastro dan Sumini, adalah akhir dari sebuah perjalanan panjang yang berakhir di tengah luka yang tak bisa lagi diobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun