Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjawab Slogan "Merdeka atau Mati" yang Benar

10 November 2024   13:00 Diperbarui: 10 November 2024   13:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada yang beretorika "merdeka atau mati" di hadapan kita, mestinya kita semua memahami maknanya dengan utuh. Kita tak perlu menjawab "merdeka" saja, seolah melupakan harga yang menyertainya. Kita pun tak perlu menjawab "atau" atau "mati," sebab frasa itu tak seharusnya dipecah. Ini adalah pernyataan utuh, sebuah simbol kebulatan tekad yang menuntut kita untuk tetap satu dalam pemaknaan, tidak bercerai-berai.

Menjadi "merdeka" dengan risiko "mati" adalah dua hal yang sejalan. Mereka yang mengerti kedalaman frasa ini akan menyadari bahwa setiap bentuk kebebasan yang sejati memang tak pernah datang tanpa pengorbanan. Jika kita hanya memilih bagian "merdeka" dari ungkapan ini, kita cenderung menyepelekan arti perjuangan. Sebaliknya, dengan menerima sepenuhnya bahwa "merdeka atau mati" adalah satu kesatuan, kita kembali kepada niat tulus yang melahirkan kemerdekaan bangsa ini.

"Merdeka atau mati" bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah identitas bangsa yang telah lama kita perjuangkan. Jadi, ketika kita mendengarnya, mari kita resapi dengan seutuhnya. Tidak ada ruang untuk mengambil jalan pintas, untuk hanya memilih yang nyaman. Karena sesungguhnya, nilai kemerdekaan hanya akan tetap utuh ketika kita memahaminya dengan kesatuan penuh: merdeka, dengan segala risiko yang menyertainya.

Jika ada yang berteriak "Merdeka atau Mati", jawablah "Merdeka atau Mati".

Selamat Hari Pahlawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun