Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mencari Diriku di Tengah Kesulitan

10 November 2024   11:29 Diperbarui: 10 November 2024   11:47 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencari nilai kepahlawanan dalam diri. (Freepik/frimufilms)

Hari ini terasa begitu berat. Rasanya harapan-harapan yang pernah aku bangun runtuh begitu saja. Aku tak bisa mengelak bahwa keadaan ini benar-benar membuatku merasa tak nyaman. Seperti terjebak di dalam pusaran tanpa tahu arah mana yang harus kuambil. Namun, di tengah kegelisahan ini, aku merenung---mungkin inilah titik balik yang selama ini kucari.

Setiap kali berada dalam situasi sulit seperti ini, aku menyadari bahwa ketidaknyamanan memiliki caranya sendiri untuk menyampaikan pesan. Pesan yang tidak langsung terlihat, tetapi memaksa diri untuk berpikir lebih dalam. Rasa sakit, rasa kecewa, bahkan rasa lelah adalah sinyal yang sebenarnya memberi tahu bahwa aku harus bergerak, bahwa aku perlu mencari arah baru.

Keadaan ini mengajarkanku untuk melihat diriku dari sudut pandang yang berbeda. Aku mencoba untuk tidak melawan perasaan tidak nyaman ini, melainkan menerimanya sebagai bagian dari perjalanan. Perasaan-perasaan ini, seberapa pun tidak menyenangkan, membuatku menjadi lebih kuat dan lebih tegar dalam menghadapi tantangan.

Aku belajar bahwa ketika aku merasa tidak bahagia atau harapanku tidak sesuai kenyataan, di situlah muncul dorongan besar untuk menemukan solusi. Seperti ada energi baru yang mendorongku untuk keluar dari situasi yang membuatku tidak puas. Mungkin inilah cara alam bekerja---memaksa kita untuk tidak berdiam diri ketika ada sesuatu yang perlu diubah.

Aku berusaha mengingatkan diriku sendiri bahwa semua ini adalah proses. Ketidaknyamanan adalah harga yang harus kubayar untuk menemukan jati diri yang lebih kuat. Aku belajar untuk menghargai momen-momen di mana aku merasa lemah, karena di balik kelemahan ini ada kekuatan yang belum sepenuhnya tergali. Aku percaya bahwa satu-satunya cara untuk tumbuh adalah dengan menerima tantangan ini.

Mungkin tidak akan mudah. Sering kali aku merasa ingin menyerah atau berlari dari kenyataan. Namun, setiap kali aku tergoda untuk melakukannya, aku sadar bahwa lari bukanlah solusi. Justru dengan menghadapi ketidaknyamanan ini, aku bisa mengenal diriku lebih dalam dan lebih baik. Aku belajar untuk mempercayai proses yang sedang kujalani.

Aku yakin, suatu saat aku akan melihat kembali hari-hari ini dan tersenyum, mengingat betapa beratnya perjalanan yang kulalui untuk mencapai titik tersebut. Semua ini akan menjadi kenangan yang berharga, bagian dari kisahku yang penuh warna. Dan mungkin, pada akhirnya aku akan berterima kasih pada diriku sendiri karena telah bertahan, karena tak pernah berhenti mencari jalan keluar.

Setiap ketidaknyamanan adalah guru yang mengajarkanku tentang keberanian dan keikhlasan. Dan di hari ini, aku merasa lebih kuat. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk terus maju, tanpa memandang betapa sulitnya jalan di depan. Karena aku tahu, diriku yang lebih kuat sedang menantiku di sana.

Mencoba mencari nilai kepahlawanan dalam diri...

Malang, 10 November 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun