Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengedukasi Pemahaman Obat Sejak Dini dalam Keluarga

29 Oktober 2024   02:45 Diperbarui: 29 Oktober 2024   05:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemberian edukasi obat pada anak. 9Freepik.com)

4. Mengunjungi Apotek sebagai Bagian dari Edukasi Kesehatan

Ajak anak ke apotek dan tunjukkan bagaimana orang tua berkonsultasi dengan apoteker untuk memastikan obat yang dibeli aman dan sesuai kebutuhan. Pengalaman ini membantu anak memahami bahwa apotek bukan sekadar tempat membeli obat, tetapi juga sumber informasi kesehatan yang tepercaya.

5. Mengenalkan Bahaya Penyalahgunaan Obat

Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa obat harus digunakan dengan tepat dan hanya ketika diperlukan. Orang tua dapat memberikan penjelasan sederhana tentang risiko penyalahgunaan obat, termasuk mengonsumsi obat tanpa izin atau mengikuti tren penggunaan obat yang tidak direkomendasikan.

Peran Konsistensi dalam Membangun Kebiasaan

Membangun kebiasaan sehat tidak bisa terjadi dalam semalam. Diperlukan konsistensi dan pengulangan agar pemahaman dan sikap anak terhadap penggunaan obat berkembang secara alami. Orang tua perlu bersabar dan terus mencontohkan perilaku yang diharapkan, meskipun tidak selalu langsung terlihat hasilnya.

Selain itu, edukasi ini tidak harus dilakukan dengan cara formal atau serius. Justru, mengintegrasikannya dalam aktivitas harian atau cerita sebelum tidur bisa menjadi cara yang menyenangkan. Misalnya, membuat cerita tentang "si Pahlawan Antibiotik" yang hanya muncul ketika ada infeksi serius bisa membantu anak mengerti bahwa tidak semua sakit memerlukan antibiotik.

Sinergi dengan Sekolah dan Tenaga Kesehatan

Orang tua tidak perlu berjalan sendirian dalam mengedukasi anak tentang obat. Sinergi dengan pihak sekolah dan tenaga kesehatan, seperti dokter dan apoteker, dapat memperkuat pesan yang diberikan di rumah. Program kesehatan di sekolah, seperti kampanye cuci tangan atau edukasi tentang bahaya narkoba, bisa menjadi pelengkap dari apa yang sudah diajarkan di rumah.

Apoteker juga dapat berperan aktif dengan memberikan edukasi sederhana ketika keluarga datang ke apotek. Edukasi ini tidak harus rumit---bahkan sekadar memberi tahu anak pentingnya meminum obat sesuai jadwal bisa berdampak besar.

Membangun Generasi yang Melek Kesehatan

Pada akhirnya, tujuan dari semua upaya ini adalah membangun generasi yang melek kesehatan---anak-anak yang mampu mengambil keputusan terkait kesehatan dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan pemahaman yang baik tentang obat dan kesehatan, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menanamkan kebiasaan sehat sejak dini cenderung lebih siap menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Mereka tidak hanya akan tahu kapan harus minum obat, tetapi juga kapan harus mencari bantuan medis dan bagaimana menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun