Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pemimpin di Atas Perahu

14 Oktober 2024   04:52 Diperbarui: 14 Oktober 2024   05:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ilustrasi satir yang menggambarkan perahu yang penuh dengan pemimpin, sementara rakyat tenggelam di air, kita dihadapkan pada kenyataan pahit tentang bagaimana kesenjangan antara penguasa dan masyarakat sering kali menjadi begitu nyata dalam situasi krisis. 

Gambar tersebut menjadi refleksi yang menohok tentang bagaimana, dalam banyak kasus, pemimpin yang seharusnya bertindak sebagai pelindung justru abai terhadap tanggung jawab mereka. 

Mereka tampak terperangkap dalam formalitas, rapat, dan diskusi tanpa akhir sementara kita, rakyat, berjuang keras untuk sekadar bertahan hidup.

Realitas Kesenjangan dalam Kepemimpinan

Apa yang digambarkan oleh ilustrasi tersebut bukanlah hal yang asing bagi kita. Setiap kali terjadi bencana, baik itu banjir, gempa bumi, atau pandemi, kita sering melihat narasi yang serupa terulang. 

Sementara rakyat biasa berjuang mengatasi keadaan dengan segala keterbatasan yang ada, pemimpin tampak sibuk dengan retorika, janji-janji besar, atau bahkan rapat-rapat panjang yang, pada akhirnya, hanya menghasilkan solusi parsial atau malah tidak ada perubahan sama sekali. 

Alih-alih terjun langsung ke lapangan dan mendengarkan keluhan serta kebutuhan rakyat, mereka malah terjebak dalam mekanisme birokrasi yang rumit, lamban, dan terkadang tidak relevan dengan realitas yang dihadapi.

Kita tentu tidak menafikan pentingnya rapat dan diskusi. Setiap keputusan yang baik harus dipertimbangkan secara matang. Namun, ada momen-momen krisis yang membutuhkan tindakan cepat, ketegasan, dan empati. 

Di sinilah perbedaan antara pemimpin yang hanya bertindak sebagai administrator dengan pemimpin yang benar-benar peduli dan memahami kondisi masyarakatnya. 

Seorang pemimpin yang bijaksana akan tahu kapan waktunya mendengar, kapan harus berbicara, dan---yang paling penting---kapan harus bertindak.

Krisis Bukan Waktu untuk Formalitas

Kita telah menyaksikan bagaimana krisis sering kali mengungkap kelemahan dalam struktur kepemimpinan kita. Bencana alam misalnya, selalu menjadi ujian besar bagi seorang pemimpin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun