Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kapitalisme dalam Lanskap Sosial Politik Indonesia

9 Oktober 2024   19:20 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kembali mengedepankan semangat gotong royong, kita dapat menumbuhkan solidaritas dan kesadaran kolektif untuk melawan dominasi pasar yang merusak tatanan sosial kita.

Peran negara dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial juga tidak bisa diabaikan. Pemerintah harus lebih tegas dalam menegakkan regulasi yang membatasi ekses-ekses kapitalisme yang merugikan rakyat. 

Reformasi agraria, misalnya, harus benar-benar dijalankan untuk memastikan bahwa rakyat memiliki akses yang adil terhadap sumber daya tanah, bukan hanya segelintir perusahaan besar. Pada saat yang sama, pajak progresif yang lebih adil perlu diterapkan untuk mengurangi kesenjangan pendapatan yang semakin tajam.

Namun, langkah-langkah ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Di sini, peran masyarakat sipil, akademisi, serta tokoh-tokoh agama dan budaya sangat penting dalam membangun kesadaran politik dan sosial yang lebih kuat. 

Melalui pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai kebangsaan, serta kampanye-kampanye sosial yang menekankan pentingnya kesejahteraan bersama, kita bisa membangun masyarakat yang lebih kritis terhadap penetrasi kapitalisme yang berlebihan dan kembali ke prinsip-prinsip keadilan sosial yang diamanatkan oleh Pancasila.

***

Sebagai bangsa yang memiliki warisan budaya dan nilai-nilai kebersamaan yang kuat, Indonesia seharusnya mampu menawarkan model pembangunan yang berbeda dari kapitalisme yang eksploitatif. 

Model ini adalah model yang menempatkan kepentingan rakyat di atas keuntungan semata, yang menghormati keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. 

Dengan demikian, kita bisa berharap bahwa masa depan Indonesia tidak akan terjebak dalam perangkap kapitalisme yang hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi menjadi negara yang benar-benar adil dan makmur sesuai dengan semangat Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun