Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi di Tengah Laju Kehidupan

6 Oktober 2024   05:10 Diperbarui: 6 Oktober 2024   07:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi Kehidupan yang Meluncur Tanpa Kendali

Dalam sebuah kartun sederhana yang menampilkan seorang pria yang meluncur menuruni lereng ski, kita menemukan salah satu potret paling jujur tentang hidup. Kartun ini, meskipun dihadirkan dalam bentuk visual yang ringan dan humoris, menawarkan metafora mendalam yang merefleksikan dinamika kehidupan modern. Pria yang meluncur dengan cepat di lereng curam, dengan ekspresi ketakutan di wajahnya, adalah cermin kita semua yang sering kali menghadapi situasi hidup di mana kendali terasa hilang. Ia menghadapi papan penanda "YOU ARE HERE" yang dengan tenang menunjukkan bahwa ia berada di ambang tebing. Namun, kenyataan bahwa ia telah bergerak terlalu jauh dan terlalu cepat membuat informasi tersebut seolah hanya menjadi pengetahuan tak berguna---ironis, namun tragis dalam pengertiannya.

Sederhana namun tajam, kartun ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan konsep kontrol, ketidakpastian, dan respon kita terhadap situasi yang tampaknya tidak bisa dihindari. Saat kita menatap sosok pria yang sedang tergelincir tanpa kendali, pertanyaannya adalah: apakah situasi ini adalah takdir atau hasil dari pilihan yang keliru? Di dunia yang selalu bergerak cepat, apakah kita sebenarnya memiliki kendali atas arah kita, atau apakah kita hanya berusaha keras untuk tetap bertahan di atas salju yang licin?

Ironi Hidup dan Rasa Tak Berdaya

Kartun ini, di permukaannya, mungkin tampak seperti lelucon visual belaka, tetapi ironinya menyentuh salah satu pengalaman mendasar manusia: betapa seringnya kita menemukan diri kita berada dalam situasi di mana pengetahuan tentang posisi kita---tentang "di mana" kita dalam hidup---datang terlambat. Papan yang dengan jelas menunjukkan "YOU ARE HERE" menunjukkan sebuah realitas tak terbantahkan, namun terlambat. Sering kali dalam kehidupan, kita menyadari konsekuensi dari tindakan kita hanya ketika kita telah meluncur begitu jauh tanpa bisa berbalik.

Ini mengingatkan kita pada pepatah klasik, "hindsight is 20/20", yang mengungkapkan betapa seringnya kita melihat jelas apa yang seharusnya kita lakukan setelah kita telah melakukannya. Di sini, pria itu tampak menyesali pilihannya---mungkin seharusnya ia tidak bermain ski di tempat yang begitu berbahaya, atau mungkin ia seharusnya mempersiapkan dirinya dengan lebih baik sebelum turun. Namun, di puncak lereng yang curam, dia tidak lagi bisa memikirkan alternatif-alternatif tersebut. Dia hanya bisa meluncur dengan penuh rasa panik menuju apa yang tampaknya merupakan akhir yang tidak bisa dihindari.

Kartun ini tidak hanya menawarkan komentar tentang individu yang terjebak dalam keadaan yang tak terkendali, tetapi juga menyinggung realitas yang lebih besar: masyarakat yang bergerak dengan kecepatan yang semakin cepat. Kita hidup di zaman modern yang ditandai dengan akselerasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya---perubahan teknologi, pergeseran budaya, dan dinamika sosial yang bergerak tanpa henti. Kita, seperti pria di atas lereng ski itu, sering kali merasa bahwa kita kehilangan kendali atas arah kita dan tidak tahu di mana akhirnya. Meskipun kita diberi peringatan, atau tanda-tanda bahaya, kita sering sudah terlalu jauh terlibat dalam perjalanan itu untuk menghentikan laju.

Kecepatan Tanpa Refleksi

Kehidupan modern sering kali digambarkan sebagai balapan, di mana orang-orang terus-menerus berlomba untuk mencapai sesuatu---kesuksesan, kekayaan, status sosial, atau bahkan kebahagiaan. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk kecepatan ini. Dalam kehidupan yang didorong oleh tuntutan yang terus meningkat, apakah kita benar-benar memiliki kesempatan untuk berhenti dan bertanya pada diri sendiri: ke mana sebenarnya kita menuju? Kartun ini mengajukan pertanyaan yang sangat relevan dalam konteks ini. Papan "YOU ARE HERE" mungkin menggambarkan kesadaran bahwa kita telah mencapai titik yang kritis, tetapi apakah kesadaran itu muncul pada waktu yang tepat?

Di zaman digital, dengan tekanan untuk terus bergerak maju tanpa henti, banyak dari kita yang mungkin menemukan diri dalam situasi serupa---terus meluncur dalam lintasan hidup tanpa mampu menghentikan diri untuk merenung atau bertanya apakah arah yang kita tuju adalah yang kita inginkan. Seperti pria dalam kartun itu, kita sering kali mengetahui terlalu sedikit, terlalu terlambat. Kita bergerak maju dalam kehidupan tanpa benar-benar memahami atau memikirkan konsekuensi dari tindakan kita.

Ketidakpastian Sebagai Bagian dari Eksistensi

Namun, dalam kebingungan ini, apakah ada pelajaran yang bisa diambil? Ketidakpastian dan kehilangan kendali bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Filsafat eksistensialisme, misalnya, sering kali merayakan absurditas hidup dan mengajukan argumen bahwa di tengah kekacauan, manusia diberi kebebasan untuk memilih bagaimana bereaksi terhadap situasi. Kendali penuh mungkin tidak pernah bisa dicapai, dan mungkin yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah menavigasi ketidakpastian dengan keberanian, humor, dan ketahanan.

Pria dalam kartun ini mungkin tampak tak berdaya, tetapi di sisi lain, dia masih melanjutkan perjalanannya. Meski dengan ketakutan, dia masih bertahan, masih bergerak maju. Dalam hal ini, kartun tersebut bisa dibaca sebagai perayaan daya tahan manusia di tengah-tengah situasi yang tampaknya tidak bisa diatasi. Kehidupan, seperti lereng yang curam itu, sering kali membawa kita ke tempat-tempat yang tak terduga dan di luar kendali kita, namun kita terus melanjutkan perjalanan.

Menyikapi Kehidupan dengan Kearifan

Akhirnya, apa yang bisa kita pelajari dari kartun ini adalah pentingnya momen-momen refleksi di tengah kehidupan yang sibuk. Kita mungkin tidak bisa menghentikan laju hidup, tetapi kita bisa, dari waktu ke waktu, berhenti sejenak untuk merenung, mengukur di mana kita berada, dan bertanya pada diri sendiri apakah kita siap menghadapi tebing yang mungkin ada di depan. Informasi tentang posisi kita (seperti papan "YOU ARE HERE") adalah penting, tetapi jauh lebih penting adalah kemampuan kita untuk mengenali tanda-tanda sebelum terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun