Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Guru atau Dosen, Siapa Sesungguhnya yang Layak Diperhatikan Kesejahteraannya?

5 Oktober 2024   10:36 Diperbarui: 5 Oktober 2024   10:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M Guntur, guru honorer di SDN Manggekompo, Desa Kala, Kec. Donggo, 55 tahun dan 17 tahun mengabdi bergaji Rp83 ribu/bulan. (KOMPAS.COM/SYARIFUDIN)

Dalam konteks ini banyak yang mulai menganalisis: apakah perhatian pemerintah terhadap dosen merupakan strategi politik karena sektor pendidikan tinggi lebih mudah "dijual" sebagai pencapaian, atau apakah ini menunjukkan bias struktural dalam sistem pendidikan yang lebih menghargai pendidikan tinggi daripada pendidikan dasar? Bagaimana mungkin kita berharap kesenjangan antara kesejahteraan dosen dan guru membawa pulang pertanyaan paling mendasar mengenai prioritas kebijakan di bidang pendidikan. Di satu sisi, kita ingin membangun sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi; di sisi lain, kita tampaknya mengabaikan fondasi pendidikan yang paling mendasar: guru. Mungkinkah kita berharap memiliki generasi muda yang kuat dan berkualitas ketika sebagian besar guru mereka hidup dalam utang dan kondisi yang memprihatinkan?

Hal ini membuat kita bertanya-tanya: bagaimana kita bisa mengharapkan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik jika kesejahteraan guru, mereka yang berada di garis depan pendidikan, terus-menerus tidak diperhatikan dengan serius?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun