Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Teknologi Tinggi Mempertemukan Kuntilanak dengan Mak Lampir

29 September 2024   11:00 Diperbarui: 29 September 2024   22:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuntilanak mengikuti mobil listrik tanpa pengemudi. (Created by Bing Image Creator)

Mobil Misterius dan Penumpang Tak Terduga

Di malam yang gelap dan dingin, hutan pinus terlihat seperti lukisan yang kelam, pohon-pohon tinggi bergoyang-goyang diterpa angin. Suasana seram ini makin komplit dengan kabut tipis yang menari-nari di antara batang pohon. Di tengah kesunyian, tiba-tiba ada suara mesin mobil yang pelan (sebenarnya nggak ada suara, cuma gesekan udara antara mobil dan pepohonan) tapi pasti melintas di jalan setapak hutan tersebut. Mobil itu bukan mobil biasa, bro! Ini adalah mobil listrik canggih yang bisa ngemudi sendiri. Lampu depannya yang terang benderang membelah kegelapan, melaju tanpa tuan.

Kemunculan mobil tanpa pengemudi ini rupanya menarik perhatian sosok yang menyeramkan. Dia adalah kuntilanak yang sedang nongkrong di batang pohon, menunggu mangsa. Kepalanya menoleh ketika mendengar desah mobil melintas. Dengan rambut panjang terurai dan mata merah menyala, dia mengira ini kesempatan emas untuk bikin orang ketakutan. Dengan langkah mengambang, dia mendekati mobil tersebut.

Tanpa ragu, kuntilanak membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang. Wajahnya seram penuh antisipasi, siap membuat pengemudi terkejut dengan wujud menakutkannya. Tapi tunggu dulu, bro! Sesuatu yang nggak terduga terjadi. Kuntilanak melongo ketika menyadari... tidak ada siapa-siapa di dalam mobil! Kursi pengemudi kosong, hanya ada setir yang bergerak sendiri, dipandu oleh GPS dan sensor yang canggih.

Reaksi kuntilanak? Panik! Teriakan keras menggema di dalam kabin mobil, yang ternyata lebih menyeramkan daripada tangisannya. Kuntilanak melompat keluar, rambut panjangnya hampir terjepit di pintu yang dia tutup dengan terburu-buru. Dia lari terbirit-birit ke dalam hutan, meninggalkan mobil listrik itu melaju kembali, tanpa terganggu.

Mobil tersebut ternyata sedang dalam misi mengambil penumpang di seberang hutan. Siapa sangka, teknologi kekinian ini malah bikin hantu pun ketakutan!

Misi Misterius Mobil Listrik

Setelah kejadian menghebohkan dengan kuntilanak yang lari terbirit-birit, mobil listrik tersebut terus melaju, mengikuti koordinat yang sudah di-set di GPS-nya. Malam semakin larut, dan kawasan hutan pinus itu semakin menunjukkan aura mistisnya. Suara jangkrik dan hewan malam lainnya menambah kesan seram, tapi bagi mobil listrik ini, itu bukan masalah. Ia terus meluncur mulus di jalan setapak yang sempit.

Di sisi lain, kuntilanak yang sudah agak jauh dari mobil, mencoba mengumpulkan keberanian. Dia masih bingung dan penasaran dengan apa yang baru saja terjadi. "Masa' iya, aku, si kuntilanak penguasa hutan, takut sama mobil kosong?" gumamnya dalam hati. Dengan langkah yang masih agak gemetar, dia memutuskan untuk mengikuti mobil tersebut dari kejauhan, ingin tahu kemana arah mobil misterius itu.

Sementara itu, mobil listrik itu sampai di sebuah area yang lebih terbuka. Tampak jelas bulan penuh yang bersinar terang di langit, memberi sedikit cahaya di tengah kegelapan hutan. Tiba-tiba, layar di dashboard mobil menunjukkan notifikasi: "Penumpang akan tiba dalam 5 menit." Mobil tersebut memperlambat lajunya dan berhenti di tepi jalan yang ditumbuhi rumput tinggi.

Di kejauhan, kuntilanak melihat semuanya dan mulai mengerti. "Oalah, jadi ini taksi otomatis!" katanya, setengah berbisik. Dia memutuskan untuk mengintip lebih dekat, sembunyi-sembunyi di balik semak-semak. Mata merahnya berbinar penasaran.

Waktu berlalu, dan tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mendekat. Kuntilanak menahan napas, siap-siap kalau-kalau ini adalah kesempatan lain untuk menakut-nakuti manusia. Namun yang muncul dari balik semak bukan manusia, melainkan sekumpulan anjing hutan yang kelihatan bingung melihat mobil yang terparkir tanpa pengemudi. Mereka mengendus-endus sekeliling mobil, tampak tak mengerti dengan benda aneh di hadapan mereka.

Kuntilanak, yang sembunyi di semak, hanya bisa menggelengkan kepala. "Zaman sudah berubah, teknologi makin canggih, sampai-sampai hantu tradisional seperti aku jadi kurang kerjaan nih," keluhnya sambil tertawa kecil, merasa dirinya seperti tokoh komedi daripada hantu yang menyeramkan.

Taksi Hantu dan Penumpang Yang Tertunda

Di pinggir jalan hutan yang sunyi, kuntilanak masih mengamati gerombolan anjing hutan yang tampaknya sudah puas mengendus-ngendus dan akhirnya pergi meninggalkan mobil listrik itu. Dengan mata masih terpaku pada mobil, kuntilanak mulai berpikir, "Kenapa nggak aku aja yang jadi penumpangnya, biar nggak mubazir mobilnya datang kemari." Dengan semangat baru, dia menghampiri mobil dan masuk lagi, duduk manis di kursi penumpang.

Mobil tersebut segera bereaksi, layar di dashboard menyala dan sebuah suara robotik menyapa, "Selamat malam, penumpang terdeteksi. Tujuan telah di-set, mari kita lanjutkan perjalanan." Dan begitu saja, mobil kembali melaju, membawa kuntilanak yang kali ini terlihat agak bingung tapi senang.

Di dalam kabin mobil yang senyap, kuntilanak mencoba menikmati perjalanan. Ia menatap keluar jendela, melihat pohon-pohon pinus yang berlalu cepat. "Wah, kalau sering gini, bisa-bisa aku pensiun jadi hantu nih," gumamnya sambil tersenyum. Ia mulai membayangkan dirinya traveling ke tempat-tempat baru dengan mobil listrik ini, melakukan hal-hal yang belum pernah ia coba selama berabad-abad sebagai hantu.

Mobil terus melaju hingga akhirnya mencapai sebuah desa kecil di ujung hutan. Lampu-lampu di rumah-rumah penduduk menyala, menandakan masih ada kehidupan meski sudah larut. Mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah yang tampaknya sudah sangat tua. "Tujuan telah tiba," kata suara robotik itu lagi. Kuntilanak melihat sekeliling, heran.

Tiba-tiba, pintu rumah tersebut terbuka dan seorang nenek tua keluar dengan tongkat di tangan. Dia berjalan mendekat dan melihat kuntilanak yang masih duduk di dalam mobil. "Wah, kuntilanak toh yang jadi penumpangku malam ini," kata nenek itu sambil tertawa. "Ayo masuk, saya sudah siapkan teh dan pisang goreng, biar lebih akrab kita ngobrolnya."

Kuntilanak, yang tadinya siap menakut-nakuti lagi, malah terkejut dan bingung. Tapi lama-lama, dia tersenyum dan mengangguk. Dia keluar dari mobil, mengikuti nenek itu ke dalam rumah, siap menikmati malam yang tak terduga dengan secangkir teh hangat dan cerita dari nenek misterius ini. Ternyata, malam itu, dia tidak hanya menemukan teknologi baru, tapi ternyata juga ketemu Mak Lampir, sang idolanya.

Dan begitulah, di sebuah desa kecil, di sebuah rumah tua, kuntilanak dan Mak Lampir menghabiskan malam dengan cerita dan tawa, membuktikan bahwa kadang, hal-hal yang menakutkan bisa berubah menjadi petualangan yang tak terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun