Statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang mulai membaca dari usia dini cenderung melanjutkan kebiasaan membaca tersebut sepanjang hidup mereka.
Kampanye Kesadaran Membaca: Melalui media sosial dan kampanye publik, pemerintah dan organisasi nirlaba bisa lebih meningkatkan kesadaran tentang manfaat membaca.Â
Negara-negara dengan tingkat literasi tinggi seperti Finlandia dan Norwegia memiliki program nasional yang kuat untuk mendukung literasi dan membaca di kalangan warganya.
Akses ke Sumber Daya Bacaan: Memperluas akses ke perpustakaan dan sumber daya bacaan digital sangat penting, terutama di daerah terpencil dan kurang mampu.Â
Meningkatkan ketersediaan buku dalam berbagai format (cetak, digital, audio) akan memudahkan lebih banyak orang untuk membaca sesuai dengan preferensi mereka.
Mengadopsi strategi ini tidak hanya akan meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks membaca global, tetapi juga akan memberikan dampak jangka panjang pada kemajuan ekonomi dan sosial negara.Â
Memperkaya budaya membaca adalah investasi dalam kapital intelektual yang akan terus memberikan hasil positif bagi generasi mendatang.
Mengintegrasikan Teknologi dalam Membaca
Salah satu langkah strategis yang bisa diterapkan untuk meningkatkan minat baca adalah integrasi teknologi. Dengan prevalensi smartphone dan akses internet yang semakin meluas, platform digital bisa menjadi alat penting dalam promosi literasi.Â
Buku elektronik dan audiobook menawarkan alternatif yang menarik bagi generasi muda yang lebih terbiasa dengan teknologi digital. Menurut data dari CEOWORLD Magazine, pasar buku elektronik global diperkirakan akan mencapai $18.13 miliar pada tahun 2026.Â
Ini menunjukkan tren yang meningkat terhadap konsumsi media digital yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan kebiasaan membaca di Indonesia.