Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meningkatkan Kualitas Pendidikan melalui Kebiasaan Membaca yang Lebih Baik

25 September 2024   10:48 Diperbarui: 26 September 2024   07:33 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lantai 1 ruang perpustakaan Rimba Baca di Cilandak, Jakarta Selatan. (KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROH ITSNAINI)

Statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang mulai membaca dari usia dini cenderung melanjutkan kebiasaan membaca tersebut sepanjang hidup mereka.

Kampanye Kesadaran Membaca: Melalui media sosial dan kampanye publik, pemerintah dan organisasi nirlaba bisa lebih meningkatkan kesadaran tentang manfaat membaca. 

Negara-negara dengan tingkat literasi tinggi seperti Finlandia dan Norwegia memiliki program nasional yang kuat untuk mendukung literasi dan membaca di kalangan warganya.

Akses ke Sumber Daya Bacaan: Memperluas akses ke perpustakaan dan sumber daya bacaan digital sangat penting, terutama di daerah terpencil dan kurang mampu. 

Meningkatkan ketersediaan buku dalam berbagai format (cetak, digital, audio) akan memudahkan lebih banyak orang untuk membaca sesuai dengan preferensi mereka.

Mengadopsi strategi ini tidak hanya akan meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks membaca global, tetapi juga akan memberikan dampak jangka panjang pada kemajuan ekonomi dan sosial negara. 

Memperkaya budaya membaca adalah investasi dalam kapital intelektual yang akan terus memberikan hasil positif bagi generasi mendatang.

Mengintegrasikan Teknologi dalam Membaca

Salah satu langkah strategis yang bisa diterapkan untuk meningkatkan minat baca adalah integrasi teknologi. Dengan prevalensi smartphone dan akses internet yang semakin meluas, platform digital bisa menjadi alat penting dalam promosi literasi. 

Buku elektronik dan audiobook menawarkan alternatif yang menarik bagi generasi muda yang lebih terbiasa dengan teknologi digital. Menurut data dari CEOWORLD Magazine, pasar buku elektronik global diperkirakan akan mencapai $18.13 miliar pada tahun 2026. 

Ini menunjukkan tren yang meningkat terhadap konsumsi media digital yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan kebiasaan membaca di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun