Indonesia dan Tantangan Membangun Budaya Membaca
Indonesia, meskipun kaya akan keragaman budaya dan intelektual, menunjukkan angka yang cukup memprihatinkan dalam hal kegemaran membaca di tingkat global.Â
Menurut survei CEOWORLD Magazine, Indonesia berada di peringkat ke-31 dari 102 negara, dengan rata-rata pembacaan hanya sekitar 5,91 buku per orang per tahun dan durasi membaca sekitar 129 jam per tahun.Â
Ini menempatkan Indonesia di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Thailand dalam kebiasaan membaca.
Dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki kebiasaan membaca kuat seperti Amerika Serikat, yang membaca rata-rata 17 buku dengan 357 jam membaca, dan India dengan 16 buku dan 352 jam, jelas bahwa ada ruang yang luas untuk peningkatan di Indonesia.Â
Penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan membaca yang kuat secara signifikan berhubungan dengan kemajuan akademis dan keberhasilan profesional jangka panjang, yang dibuktikan dengan fakta bahwa CEO sukses seringkali adalah pembaca yang rajin.
Mereka menghabiskan waktu untuk membaca buku non-fiksi untuk mengumpulkan gagasan baru dan pemikiran yang kemudian diterapkan dalam kehidupan profesional mereka.
Strategi Peningkatan Kebiasaan Membaca di Indonesia
Mengingat pentingnya membaca untuk pengembangan intelektual dan profesional, sangat kritis bagi Indonesia untuk mengintensifkan upaya dalam mempromosikan literasi dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat luas. Berikut ini beberapa strategi yang bisa diadopsi:
Program Pendidikan dan Literasi Awal: Memperkenalkan buku dan membaca di tingkat PAUD dan sekolah dasar dapat membangun fondasi yang kuat.Â