Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kewirausahaan Digital dan Pembangunan Keberlanjutan

11 September 2024   07:20 Diperbarui: 11 September 2024   07:21 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kewirausahaan digital. (Freepik/lyashenko)

Salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah perubahan iklim. Penggunaan teknologi digital telah memungkinkan pengusaha untuk menciptakan solusi yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Salah satu contoh konkret adalah penerapan teknologi blockchain dalam sistem rantai pasokan. Teknologi ini memungkinkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik di seluruh proses produksi. 

Misalnya, beberapa perusahaan menggunakan blockchain untuk melacak asal-usul bahan baku dan memastikan bahwa produk mereka diproduksi secara etis dan berkelanjutan. 

Dengan ini, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab. 

Menurut laporan dari World Economic Forum (2020), adopsi blockchain di sektor pertanian dan pangan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 4,5 gigaton pada tahun 2030.

Selain itu, IoT juga memainkan peran penting dalam kewirausahaan digital. IoT memungkinkan perusahaan untuk memantau penggunaan energi secara real-time, sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. 

Sebagai contoh, perusahaan energi terbarukan menggunakan sensor IoT untuk memantau turbin angin dan panel surya guna memastikan bahwa mereka beroperasi pada kapasitas optimal. 

Ini bukan hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga mengurangi biaya operasional. Menurut International Energy Agency (IEA), penggunaan IoT dalam pengelolaan energi dapat mengurangi konsumsi energi global hingga 10% pada tahun 2030.

AI juga memberikan kontribusi signifikan dalam kewirausahaan digital. AI digunakan untuk menganalisis data besar (big data) dan memberikan wawasan yang lebih mendalam untuk pengambilan keputusan bisnis. 

Misalnya, startup pertanian menggunakan AI untuk memprediksi pola cuaca, menentukan waktu terbaik untuk menanam, dan mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk. 

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh McKinsey (2022), adopsi teknologi AI di sektor pertanian dapat meningkatkan hasil panen hingga 25% sekaligus mengurangi penggunaan air hingga 30%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun