***
AI memiliki potensi yang luar biasa dalam mendukung dan mempercepat proses kewirausahaan, terutama dalam hal inovasi dan pengembangan usaha baru.Â
Namun, seperti yang diungkapkan oleh Chalmers et al., wirausahawan perlu memahami bahwa penggunaan AI juga membawa risiko yang tidak dapat diabaikan, termasuk masalah transparansi algoritma dan dampak sosial seperti pengangguran akibat otomatisasi.Â
Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang seimbang dalam implementasi AI, dengan memperhatikan manfaat yang bisa diperoleh sekaligus memitigasi dampak negatifnya.
Peluang besar yang ditawarkan oleh AI, jika dimanfaatkan dengan benar, dapat mendorong kewirausahaan ke era baru yang lebih efisien dan inovatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya berperan dalam meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga dapat mengubah struktur organisasi secara mendasar.Â
Ini menuntut perusahaan untuk lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan tenaga kerja yang relevan.Â
Seiring dengan meningkatnya adopsi AI, wirausahawan harus siap untuk merespons tantangan baru ini dengan strategi yang inovatif dan inklusif, memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk keuntungan semua pihak, bukan hanya segelintir perusahaan besar.
Referensi
Chalmers, D., MacKenzie, N. G., & Carter, S. (2020). Artificial intelligence and entrepreneurship: Implications for venture creation in the fourth industrial revolution. Entrepreneurship Theory and Practice, 45(5), 1028-1053. https://doi.org/10.1177/1042258720934581
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H