Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Awal Resesi Global?

8 September 2024   15:17 Diperbarui: 8 September 2024   15:50 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New York Federal Reserve Bank. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid) 

Pengaruh Potensial Pemangkasan Suku Bunga The Fed Terhadap Pasar Global

Sinyal kuat yang dikeluarkan oleh Federal Reserve (The Fed) mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan mendatang semakin memengaruhi harapan pasar dan para analis global. Diproyeksikan bahwa pada pertemuan bulan September 2024, The Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin, menurunkan suku bunga acuan dari kisaran saat ini 5,25%-5,50%.

Alasan utama di balik keputusan ini adalah perlambatan pasar tenaga kerja AS dan meredanya inflasi, yang sekarang sudah mendekati target 2% yang ditetapkan oleh The Fed. Sinyal ini diperkuat oleh pernyataan John Williams, Presiden Fed New York, yang menyatakan bahwa sudah waktunya untuk menurunkan tingkat restriksi kebijakan guna mendukung pertumbuhan lapangan kerja. Tingkat pengangguran telah naik menjadi 4,2%, sementara rata-rata pertumbuhan pekerjaan per bulan melambat.

Sebelumnya, kebijakan The Fed lebih berfokus pada penurunan inflasi yang melonjak pada 2022. Namun, dengan adanya pelambatan di pasar tenaga kerja, Christopher Waller, Gubernur Fed, mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga berturut-turut bisa menjadi langkah yang tepat. Menurut Waller, jika data menunjukkan perlambatan yang signifikan, The Fed bisa saja melakukan pemotongan lebih besar pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

Pemangkasan ini, yang berpotensi diikuti oleh beberapa pemotongan lainnya sepanjang 2024, juga memengaruhi pasar global. Para investor kini memperkirakan adanya pergerakan modal yang lebih besar ke pasar negara berkembang, karena suku bunga yang lebih rendah di AS sering kali mendorong aliran modal internasional. Namun, volatilitas pasar bisa meningkat jika pasar finansial global bereaksi berlebihan terhadap sinyal ini.

Dampak Jangka Panjang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Terhadap Stabilitas Ekonomi

Pemangkasan suku bunga yang diisyaratkan oleh The Fed dapat membawa dampak jangka panjang bagi ekonomi global. Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa penurunan suku bunga yang terjadi setelah periode panjang suku bunga tinggi sering kali mendahului resesi. Michael Lebowitz, seorang manajer portofolio di RIA Advisors, menyoroti bahwa dalam lima siklus pemangkasan suku bunga terakhir, pasar saham mengalami penurunan rata-rata hingga 20%. Hal ini terjadi karena pemangkasan suku bunga biasanya dilakukan ketika ekonomi mulai melambat, yang sering kali menandakan datangnya resesi.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah efek dari "bull steepening" pada kurva imbal hasil. Fenomena ini terjadi ketika suku bunga jangka pendek turun, sementara suku bunga jangka panjang tetap stabil atau naik. Meskipun pemangkasan suku bunga dapat mendorong belanja dan investasi, dalam beberapa kasus, hal ini juga menandakan adanya tekanan ekonomi yang signifikan, yang dapat memicu kepanikan di pasar saham.

Reaksi pasar global terhadap sinyal pemangkasan suku bunga ini bervariasi. Di satu sisi, penurunan suku bunga AS dapat mendorong aliran modal ke negara-negara berkembang yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Namun, hal ini juga dapat memperkuat dolar AS, yang akan menyulitkan negara-negara berkembang yang memiliki utang dalam mata uang dolar. Selain itu, pasar internasional harus siap menghadapi volatilitas jika The Fed memilih untuk melakukan pemangkasan suku bunga secara bertahap atau dalam jumlah besar.

Para pelaku pasar juga menunggu langkah-langkah lebih lanjut dari The Fed di pertemuan berikutnya. Menurut analisis yang dilakukan oleh BNN Bloomberg, The Fed dapat memutuskan untuk terus memangkas suku bunga hingga akhir tahun jika data ketenagakerjaan dan inflasi terus menunjukkan perlambatan. Hal ini menambah kompleksitas bagi negara-negara yang bergantung pada kestabilan ekonomi AS, terutama dalam menghadapi risiko resesi global yang lebih luas.

***

Meskipun pemangkasan suku bunga The Fed dapat memberikan stimulus ekonomi jangka pendek, potensi dampak negatif terhadap pasar saham dan stabilitas global harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Pelaku pasar global harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan resesi, sementara negara berkembang harus mewaspadai dampak dari penguatan dolar AS dan pergerakan modal internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun