Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak CSR dan Teknologi Digital terhadap Reputasi dan Nilai Perusahaan

7 September 2024   09:41 Diperbarui: 7 September 2024   09:50 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh teknologi di era digital terhadap pengelolaan dan pengembangan perusahaan tidak bisa diabaikan. Peningkatan aksesibilitas dan efisiensi melalui teknologi digital telah memperlihatkan potensinya dalam memodernisasi cara perusahaan beroperasi dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana Fitri Agustin Nur Wahyuni, Erwin Saraswati, dan Arum Prastiwi yang dipublikasikan dalam Jurnal Keuangan dan Perbankan edisi Juli 2023, mengeksplorasi hubungan antara pengungkapan teknologi digital dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan variabel moderasi fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan.

 Penelitian ini mengungkapkan bahwa adopsi teknologi digital dan strategi CSR yang transparan tidak hanya memperkuat reputasi perusahaan tetapi juga secara signifikan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.

Penelitian ini berbasis pada data dari 135 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2019 hingga 2021, menunjukkan relevansi dan aplikabilitas temuan dalam konteks ekonomi Indonesia yang dinamis. 

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pengungkapan informasi digital dan CSR yang efektif berkontribusi positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya, penelitian menemukan bahwa perusahaan dengan pengungkapan digital yang lebih luas cenderung memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan buku nilai mereka.

Dalam konteks ini, peran fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan sebagai moderator menunjukkan dinamika yang kompleks. Fleksibilitas keuangan, misalnya, tidak memoderasi pengaruh pengungkapan teknologi digital terhadap nilai perusahaan, namun memiliki pengaruh yang signifikan dalam memoderasi pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. 

Di sisi lain, ukuran perusahaan terbukti memperkuat pengaruh pengungkapan CSR tetapi melemahkan pengaruh pengungkapan teknologi digital. Ini menunjukkan bahwa strategi pengungkapan perlu disesuaikan tidak hanya berdasarkan tujuan perusahaan tetapi juga karakteristik internal seperti ukuran dan struktur modalnya.

Dengan mengintegrasikan teknologi digital dan CSR ke dalam strategi operasional dan komunikasi, perusahaan dapat memanfaatkan kedua inisiatif ini untuk tidak hanya memenuhi ekspektasi etis dan sosial tetapi juga untuk meningkatkan daya saing dan nilai pasar mereka. Saya melihat hasil penelitian ini sebagai validasi penting dari model bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan yang mengintegrasikan tanggung jawab sosial dan inovasi digital secara strategis.

***

Dalam kajian ekonomi dan keuangan, pentingnya transparansi dan akuntabilitas perusahaan melalui pengungkapan CSR dan integrasi teknologi digital telah menjadi sorotan yang menonjol. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahyuni, Saraswati, dan Prastiwi menunjukkan bahwa dalam sektor perbankan Indonesia, perusahaan yang mengadopsi strategi pengungkapan ini cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi di pasar. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa perusahaan dengan tingkat pengungkapan teknologi digital yang lebih tinggi menunjukkan nilai pasar yang melebihi nilai bukunya sebesar rata-rata 38%, berdasarkan pengamatan terhadap 135 perusahaan perbankan selama periode 2019-2021.

Penting untuk ditekankan bahwa teknologi digital bukan hanya mengenai automasi atau penggunaan alat digital, tetapi juga tentang bagaimana teknologi ini digunakan untuk transparansi dan efisiensi yang lebih besar dalam pengungkapan informasi kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya. 

Misalnya, dalam konteks CSR, pengungkapan melalui platform digital memungkinkan perusahaan untuk secara efektif menyampaikan upaya dan pencapaian mereka dalam tanggung jawab sosial, yang pada gilirannya memperkuat kepercayaan dan kesetiaan pelanggan serta investor. 

Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan pengungkapan CSR yang lebih besar cenderung memiliki nilai PBV (Price to Book Value) yang meningkat, yang secara langsung menunjukkan bahwa pasar menilai positif usaha-usaha perusahaan dalam aspek sosial dan lingkungan.

Namun, hasil yang paling menggugah dari penelitian ini adalah tentang peran fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan sebagai moderator dalam hubungan ini. Fleksibilitas keuangan yang tinggi, diukur melalui rasio leverage, tampaknya memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan dengan peningkatan signifikan sebesar 2.274 poin pada model regresi yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki akses lebih baik ke modal dan lebih sedikit ketergantungan pada utang memiliki lebih banyak sumber daya untuk berinvestasi dalam CSR, yang pada akhirnya meningkatkan nilai mereka di mata pasar.

Sebaliknya, ukuran perusahaan memiliki dampak yang berbeda tergantung pada jenis pengungkapan. Di satu sisi, ukuran perusahaan yang lebih besar memperkuat pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan, dengan koefisien regresi yang signifikan sebesar 7,248, menunjukkan bahwa perusahaan besar cenderung memperoleh manfaat reputasi dan finansial yang lebih besar dari pengungkapan CSR mereka. 

Di sisi lain, ukuran yang lebih besar melemahkan efek pengungkapan teknologi digital terhadap nilai perusahaan, mungkin karena perusahaan besar mungkin memiliki struktur yang lebih kompleks yang menyulitkan untuk mengimplementasikan teknologi digital secara menyeluruh atau karena mereka mungkin lebih konservatif dalam pengungkapan informasi teknologi.

Dari perspektif keuangan dan ekonomi, temuan ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pengungkapan untuk memaksimalkan nilai pasar. Khususnya, hal ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan karakteristik internal seperti fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan dalam merancang dan mengimplementasikan praktek pengungkapan.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahyuni, Saraswati, dan Prastiwi menawarkan wawasan penting bagi perusahaan, terutama dalam sektor perbankan, untuk tidak hanya memperhatikan bagaimana teknologi digital dan CSR dapat meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga memahami pentingnya fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan sebagai faktor penentu. 

Implikasi dari temuan ini adalah bahwa perusahaan harus strategis dalam mengimplementasikan teknologi digital dan program CSR, tidak hanya sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban regulasi atau etika, tetapi sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka untuk meningkatkan nilai pasar.

Dalam konteks ekonomi global yang serba cepat dan permintaan yang terus meningkat untuk transparansi serta keberlanjutan, perusahaan yang dapat secara efektif mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional mereka dan yang terbuka dalam pengungkapan inisiatif CSR mereka akan lebih siap menghadapi tantangan pasar dan memanfaatkan peluang. Untuk itu, saya menyarankan perusahaan untuk lebih meningkatkan keterlibatan dengan teknologi digital sambil mempertahankan komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial, memperhatikan dinamika internal seperti ukuran dan fleksibilitas keuangan yang mungkin mempengaruhi hasil dari kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, dalam merancang kebijakan dan praktek di masa depan, para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan harus mempertimbangkan temuan ini untuk mengembangkan kerangka kerja yang mendukung pengungkapan yang lebih baik dan lebih efektif yang tidak hanya meningkatkan transparansi tetapi juga menambah nilai substantif bagi perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan. Ini bukan hanya soal mengikuti tren tetapi membuat pilihan strategis yang akan menentukan posisi pasar dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.

Referensi

Nur Wahyuni, M. F. A., Saraswati, E., & Prastiwi, A. (2023). Digital technology and CSR disclosure on firm value moderated by financial flexibility and firm size. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 27(3), 348-359. https://doi.org/10.26905/jkdp.v27i3.10656

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun