Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi psikologis dan dukungan emosional bagi mereka yang telah mengalami parentifikasi, terutama selama periode krisis ekonomi yang menambah beban pada mereka yang sudah rentan.
Secara lebih luas, penelitian ini menyarankan bahwa intervensi oleh profesional kesehatan mental seharusnya mempertimbangkan latar belakang parentifikasi ketika menangani klien yang mengalami krisis ekonomi.Â
Ini penting karena individu yang parentifikasi mungkin memiliki sumber daya coping yang lebih terbatas dan lebih rentan terhadap gangguan psikologis akibat tekanan ekonomi yang berkelanjutan.Â
Oleh karena itu, pengembangan program dan kebijakan yang mengakui dan mengatasi kedua aspek---parentifikasi dan dampak psikologis krisis ekonomi---sangat diperlukan untuk mendukung pemulihan dan kesejahteraan jangka panjang mereka yang terdampak.
Ulasan ini tidak hanya memberikan wawasan ke dalam kompleksitas pengalaman parentifikasi di bawah tekanan ekonomi tetapi juga mempertajam pemahaman kita tentang dinamika keluarga yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang saling berkaitan.Â
Ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan yang komprehensif dan sensitif terhadap konteks dalam praktik psikoterapi dan intervensi sosial.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Jelastopulu dan Tzoumerka membuka wawasan penting mengenai dampak psikologis jangka panjang dari parentifikasi, terutama ketika dikombinasikan dengan tekanan ekonomi.Â
Temuan mereka menekankan kebutuhan mendesak untuk intervensi yang dirancang secara spesifik yang tidak hanya mengatasi gejala depresi dan kecemasan, tetapi juga mengakar pada penyebab dasar psikologis yang berasal dari pengalaman parentifikasi.Â
Lebih jauh, ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang berfokus pada trauma dalam layanan kesehatan mental, terutama bagi mereka yang mengalami perubahan peran dalam keluarga selama krisis ekonomi.
Dari perspektif kebijakan, temuan ini harus mendorong pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan pengembangan program pendidikan dan dukungan psikologis yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, terutama yang rentan mengalami parentifikasi.Â