Pentingnya literasi keuangan ini mendorong diskusi yang lebih luas tentang bagaimana negara dan lembaga keuangan dapat berkolaborasi untuk membangun ekosistem yang mendukung peningkatan kapasitas literasi keuangan bagi semua lapisan masyarakat.
***
Literasi keuangan memiliki peran krusial dalam membentuk keberlanjutan ekonomi individu dan stabilitas sistem keuangan global.Â
Menurut penelitian Klapper dan Lusardi ini, hanya sekitar 33% orang dewasa di seluruh dunia yang memenuhi kriteria sebagai finansial literat, yang menguasai minimal tiga dari empat konsep keuangan dasar.
Ini merupakan sebuah angka yang mencemaskan mengingat semakin kompleksnya produk keuangan yang tersedia di pasaran.Â
Kesenjangan ini menunjukkan potensi risiko yang besar, baik bagi konsumen maupun bagi keseluruhan sistem keuangan.
Dalam konteks global, distribusi literasi keuangan tidak merata, di mana negara dengan pasar keuangan yang lebih maju cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi.Â
Namun, bahkan di antara negara-negara maju tersebut, terdapat variabilitas yang signifikan.
Sebagai contoh, berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2014, sekitar 65% atau lebih dari dewasa di negara-negara seperti Australia, Kanada, dan Jerman dianggap finansial literat.Â
Di sisi lain, di negara-negara berkembang, terutama di Asia Selatan, angka literasi keuangan bisa serendah 25%.
Peran pendidikan dalam mempromosikan literasi keuangan tidak bisa diabaikan.Â