Pentingnya Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa
Dalam era digital yang serba cepat ini, literasi keuangan menjadi sebuah keharusan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari kerapuhan finansial. Penelitian oleh Lie Jasen dan Sung Suk Kim yang dipublikasikan dalam "Jurnal Keuangan dan Perbankan" pada April 2023, mengungkapkan hubungan signifikan antara literasi keuangan, kerapuhan finansial, dan kesejahteraan finansial di kalangan mahasiswa Generasi Z di Indonesia. Hasil penelitian ini penting karena menunjukkan bagaimana pendidikan dan perilaku finansial yang dimiliki orang tua berpengaruh langsung terhadap literasi finansial anak-anak mereka.
Menurut penelitian ini, hanya 46% mahasiswa yang memiliki tingkat literasi finansial yang baik, sebuah angka yang relatif rendah yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan mereka dalam menghadapi krisis keuangan secara mandiri. Krisis kesehatan global seperti pandemi COVID-19 telah meningkatkan tingkat pengangguran di Indonesia dari 5,23% pada tahun 2019 menjadi 7,07% pada tahun 2020, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), yang berdampak pada peningkatan kerapuhan finansial di kalangan masyarakat.
Mengingat pentingnya isu ini, perlu ada upaya sistematis untuk mengintegrasikan pendidikan keuangan dalam kurikulum pendidikan tinggi. Mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk tidak hanya mengelola keuangan pribadi mereka tetapi juga untuk membuat keputusan finansial yang informasi dan bertanggung jawab. Opini ini akan menjelajahi lebih lanjut mengenai pentingnya literasi keuangan dan bagaimana perguruan tinggi serta kebijakan pemerintah dapat memainkan peran dalam meningkatkan literasi finansial di kalangan mahasiswa.
Menggali Lebih Dalam Hubungan Literasi Keuangan dengan Kerapuhan dan Kesejahteraan Finansial
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai produk keuangan dengan efektif. Pendidikan keuangan yang adekuat dapat membantu individu mengambil keputusan yang tepat tentang pengelolaan uang, investasi, dan pembiayaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan finansial mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Jasen dan Kim menunjukkan bahwa literasi keuangan yang lebih baik berkorelasi langsung dengan penurunan kerapuhan finansial dan peningkatan kesejahteraan finansial di kalangan mahasiswa.
Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan orang tua, khususnya pendidikan ayah, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap literasi keuangan anak-anak mereka. Mahasiswa yang ayahnya memiliki pendidikan tinggi cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa 46% mahasiswa memiliki literasi keuangan yang baik, yang berarti lebih dari setengahnya masih berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan dalam hal literasi finansial.
Selain itu, perilaku keuangan seperti mencatat pengeluaran juga berperan penting dalam meningkatkan literasi keuangan. Mahasiswa yang secara rutin mencatat pengeluaran mereka ditemukan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi. Hal ini penting karena pengelolaan uang yang baik tidak hanya mengurangi kerapuhan finansial tetapi juga memperkuat dasar untuk kesejahteraan finansial di masa depan.
Kerapuhan finansial di kalangan mahasiswa sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan keuangan yang memadai untuk menghadapi situasi krisis seperti pandemi COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan literasi keuangan yang lebih tinggi mampu mengelola krisis dengan lebih baik, menunjukkan tingkat kerapuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang literasi finansialnya rendah.
Dengan demikian, meningkatkan literasi keuangan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi kerapuhan finansial dan meningkatkan kesejahteraan finansial. Pendidikan keuangan yang efektif harus menekankan pada pengajaran konsep-konsep finansial dasar serta aplikasi praktisnya, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mengerti cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Arah Baru dalam Pendidikan Keuangan untuk Mahasiswa
Pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa tidak bisa diremehkan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lie Jasen dan Sung Suk Kim menunjukkan bahwa literasi keuangan yang efektif dapat mengurangi kerapuhan finansial dan secara signifikan meningkatkan kesejahteraan finansial. Oleh karena itu, perlu ada dorongan kuat bagi institusi pendidikan dan pembuat kebijakan untuk mengintegrasikan pendidikan keuangan ke dalam kurikulum pendidikan tinggi.
Menanamkan pendidikan keuangan yang kuat di kalangan mahasiswa tidak hanya akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan finansial masa depan tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan untuk membuat keputusan yang cerdas yang akan berdampak positif pada masa depan keuangan mereka. Inisiatif ini harus dijalankan dengan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan kerja sama antara universitas, pemerintah, dan sektor keuangan untuk mengembangkan program yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa saat ini.
Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk mengakui dan mendukung pengembangan literasi keuangan sebagai inti dari pendidikan yang membantu mahasiswa tidak hanya berhasil secara akademik tetapi juga dalam kehidupan finansial mereka. Investasi dalam literasi keuangan adalah investasi dalam masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi generasi mendatang.
Referensi
Jasen, L., & Kim, S. S. (2023). Financial literacy, financial fragility, and financial well-being among Generation-Z university students in Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 27(2), 197-208. https://doi.org/10.26905/jkdp.v27i2.9402
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H