Faisal Basri, ekonom dan akademisi Indonesia yang berpengaruh, meninggalkan warisan penting dalam bidang kebijakan ekonomi dan ekonomi politik. Dikenal dengan pendekatannya yang lugas dan wawasan kritis, kontribusi Basri meliputi berbagai area termasuk kebijakan pemerintah, reformasi ekonomi, dan manajemen keuangan publik.
Wawasan dan Filsafat Ekonomi
Faisal Basri secara khusus vokal tentang kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia. Ia sering mengkritik pemerintah karena tidak memprioritaskan sektor yang tepat dan karena kurangnya transparansi dalam urusan keuangan.Â
Sebagai contoh, Faisal Basri menunjukkan ketidakefisienan dalam penanganan krisis Covid-19, mengusulkan bahwa pemerintah salah arah dengan fokus pada isu yang kurang kritis seperti reformasi moneter daripada mengatasi masalah utama pandemi secara langsung.
Kekhawatirannya meluas ke anggaran nasional dan peramalan ekonomi. Basri skeptis terhadap proyeksi yang terlalu optimis yang sering tidak terpenuhi oleh kinerja ekonomi yang sebenarnya.Â
Ia percaya bahwa untuk mendapatkan kredibilitas dan stabilitas dalam kebijakan keuangannya, Indonesia perlu mengadopsi penganggaran yang lebih realistis dan kebijakan ekonomi yang lebih jelas.
Sepanjang kariernya, Faisal Basri menekankan pentingnya transparansi ekonomi dan akuntabilitas. Ia mendukung kebijakan yang tidak hanya suara secara teknis tetapi juga adil, memastikan bahwa kemajuan ekonomi berubah menjadi kesejahteraan sosial.Â
Sikap kritisnya tidak hanya terbatas pada kebijakan ekonomi tetapi juga menyentuh bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang Indonesia, berargumen bahwa pembangunan ekonomi harus menghasilkan peningkatan nyata dalam standar hidup orang.
Faisal Basri juga memiliki dampak signifikan sebagai pendidik dan mentor, membentuk pikiran banyak ekonom muda dan pembuat kebijakan. Karya akademisnya di Universitas Indonesia dan lembaga lainnya sangat penting dalam membina generasi baru pemikir yang didorong untuk menganalisis secara kritis dan berkontribusi secara konstruktif terhadap wacana ekonomi Indonesia.
Kritik Kebijakan dan Advokasi untuk Reformasi Struktural
Kritik Faisal Basri seringkali menargetkan inefisiensi struktural dalam ekonomi Indonesia, khususnya menyoroti salah alokasi sumber daya dan kebutuhan untuk sektor manufaktur yang lebih kuat.Â
Dia adalah pendukung kuat fokus pada manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, berargumen bahwa Indonesia terlalu bergantung pada sumber daya alam yang tidak menghasilkan kemajuan ekonomi berkelanjutan.