Pertandingan antara Wolverhampton dan Chelsea di Molineux menjadi panggung bagi Noni Madueke untuk menunjukkan performa gemilang dengan mencetak hat-trick pertamanya di Premier League, memberikan kemenangan telak 6-2 untuk Chelsea.Â
Kemenangan ini tidak hanya memberi Chelsea tiga poin pertama mereka di musim 2024/25, tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi Wolverhampton tentang kerasnya kompetisi di liga tertinggi Inggris.Â
Analisis statistik dari pertandingan ini menunjukkan bagaimana kedua tim tampil di lapangan dan apa yang bisa dipelajari dari hasil akhirnya.
Chelsea, yang mengawali musim dengan kurang meyakinkan, tampaknya menemukan ritme mereka di pertandingan ini.Â
Statistik menunjukkan bahwa Chelsea memiliki 54% penguasaan bola, dibandingkan dengan 46% untuk Wolverhampton, mencerminkan dominasi mereka dalam mengendalikan permainan.Â
Meski begitu, Wolverhampton mampu menciptakan 12 tembakan ke gawang, hanya terpaut sedikit dari 14 tembakan Chelsea.
Ini menunjukkan bahwa Wolverhampton tidak kalah dalam hal menciptakan peluang, namun efektivitas penyelesaian akhir menjadi pembeda utama.
Madueke, yang menjadi sorotan utama dengan tiga golnya, menunjukkan efektivitas luar biasa dengan menyelesaikan ketiga peluangnya dari sudut yang sama, memperlihatkan ketajaman insting seorang penyerang.Â
Ketiga gol ini semuanya dibantu oleh Cole Palmer, yang juga memainkan peran krusial dalam kemenangan ini.Â
Palmer tidak hanya memberikan tiga assist, tetapi juga mencetak gol spektakuler di babak pertama, menjadikan dirinya sebagai pemain kunci dalam strategi serangan Chelsea di bawah asuhan Enzo Maresca.
Sementara itu, Wolverhampton berhasil menyamakan kedudukan dua kali melalui Matheus Cunha dan Strand Larsen, tetapi kesalahan defensif mereka setelah paruh waktu menjadi bencana.Â
Tiga gol cepat Chelsea setelah babak kedua dimulai menunjukkan lemahnya pertahanan Wolves, dengan manajer mereka, Gary O'Neil, menggambarkan kesalahan ini sebagai "katastrofi" dalam wawancara pasca-pertandingan.Â
Hal ini diperkuat oleh data statistik yang menunjukkan bahwa Wolves kehilangan 60% dari duel udara mereka, memberikan keuntungan signifikan bagi Chelsea dalam bola-bola mati.
Kemenangan ini menandai perubahan penting dalam nasib Chelsea musim ini.Â
Ini adalah kemenangan pertama mereka di bawah Maresca, yang menghindari rekor buruk sebagai manajer Chelsea pertama dalam 50 tahun yang kalah dalam dua pertandingan liga pembuka.Â
Di sisi lain, Wolverhampton harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah pertahanan mereka, mengingat mereka telah mengalami lima kekalahan berturut-turut di Premier League, menempatkan mereka dalam posisi sulit di awal musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H