Analisis Kinerja Chelsea dalam Pertandingan Play-off UEFA Conference League
Chelsea menunjukkan performa yang solid dalam kemenangan 2-0 melawan Servette pada pertandingan play-off UEFA Conference League. Dengan dua gol di babak kedua yang dicetak oleh Christopher Nkunku dan Noni Madueke, Chelsea berhasil mengambil keuntungan di leg pertama. Namun, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, terutama dari segi statistik permainan yang menunjukkan bagaimana dominasi Chelsea masih harus terus diasah jika ingin melaju lebih jauh di kompetisi ini.
Statistik menunjukkan bahwa Chelsea menguasai 62% penguasaan bola sepanjang pertandingan, sebuah indikator dominasi yang jelas di lapangan. Namun, meski penguasaan bola yang tinggi, Chelsea hanya mampu menciptakan 5 tembakan tepat sasaran dari total 14 percobaan. Ini menunjukkan bahwa meskipun Chelsea mampu mengontrol permainan, penyelesaian akhir mereka masih perlu ditingkatkan.
Pada babak pertama, meski Chelsea tampak dominan, mereka gagal mencetak gol dan hanya berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya. Peluang terbaik datang dari aksi Kiernan Dewsbury-Hall dan Marc Guiu, namun tidak ada yang mampu menembus pertahanan solid dari kiper Servette, Jeremy Frick. Menurut statistik yang diambil dari situs UEFA, Frick berhasil melakukan 4 penyelamatan kunci di babak pertama, termasuk dua peluang berbahaya dari Guiu.
Penalti yang dieksekusi oleh Nkunku menjadi titik balik dalam pertandingan ini. Nkunku, yang telah mencatatkan tingkat konversi penalti sebesar 90% sepanjang kariernya, kembali menunjukkan ketenangannya di bawah tekanan. Gol ini adalah yang pertama baginya di Stamford Bridge, menandakan adaptasi cepatnya dengan tim.
Namun, tidak dapat diabaikan bahwa Servette juga memberikan ancaman yang nyata. Mereka mencatatkan 6 tembakan dengan 2 tepat sasaran, termasuk satu yang membentur mistar gawang. Ini menunjukkan bahwa Chelsea masih memiliki beberapa kelemahan dalam pertahanan yang harus segera diatasi, terutama saat menghadapi tim dengan serangan balik cepat seperti Servette.
Dengan penambahan pemain seperti Cole Palmer, Enzo Fernandez, dan Noni Madueke di babak kedua, intensitas serangan Chelsea meningkat. Pergantian ini terbukti efektif ketika Madueke mencetak gol kedua setelah menerima umpan indah dari Fernandez. Fernandez, yang telah mencatatkan 87% akurasi umpan di pertandingan ini, menunjukkan visi permainan yang luar biasa.
Tantangan yang Harus Diantisipasi Chelsea di Leg Kedua
Meskipun Chelsea berhasil meraih kemenangan 2-0 di leg pertama, pertandingan melawan Servette memperlihatkan beberapa kelemahan yang bisa menjadi ancaman serius di leg kedua. Dengan Servette menunjukkan kemampuan untuk menciptakan peluang berbahaya, terutama di akhir pertandingan, Chelsea harus waspada terhadap potensi kebangkitan dari tim Swiss tersebut.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pertahanan Chelsea yang terkadang tampak goyah, terutama ketika menghadapi tekanan tinggi dari lawan. Data dari Opta menunjukkan bahwa Chelsea kehilangan penguasaan bola sebanyak 14 kali di area pertahanan mereka sendiri. Ini menjadi perhatian utama karena Servette mampu memanfaatkan kelengahan ini untuk menciptakan peluang, termasuk tendangan yang membentur mistar gawang pada menit-menit akhir pertandingan.
Jorgensen, yang melakukan debutnya sebagai penjaga gawang, memang tampil cukup solid dengan mencatatkan 3 penyelamatan krusial. Namun, ketidakmampuannya untuk menangani bola udara dengan sempurna terlihat dari beberapa momen berbahaya yang diciptakan oleh Servette, terutama dari bola-bola mati. Statistik menunjukkan bahwa Chelsea kebobolan 5 kali dari situasi bola mati di 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, sebuah tanda bahwa sektor ini perlu diperbaiki sebelum leg kedua.